Saya orang Madura dan saya bangga dengan suku saya. Meski selama 29 tahun hidup saya, lebih banyak tinggal di luar pulau Madura. Tapi saya tidak akan melupakan bagaimana menyenangkannya perasaan saya ketika pulang ke Pulau Garam itu.
Baiklah. Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang salah satu lokasi wisata yang letaknya tidak jauh dari rumah saya. Persisnya di desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. Sekitar lima belas menit perjalanan sepeda motor dengan kecepatan sekitar 40 km / jam.
Yah, menurutku jarak segitu sih dekat. Lebih–lebih tidak ada kemacetan yang dilewati. Namanya Air Terjun Toroan.
Ketika mudik lebaran kemarin saya menyempatkan diri mengunjungi tempat itu bersama kedua sepupu saya. Saran saya, ketika mengunjungi lokasi Air Terjun, akan lebih baik jika saat sore hari. Panas tak terlalu terasa menyengat. Selain itu kalian juga akan disuguhi pemandangan yang lebih menarik dengan semburat jingga di ufuk senja.
Pesona Air Terjun Toroan
Warga sekitar menempatkan lokasi ini menjadi salah satu destinasi wisata bukan tanpa alasan. Daerah ini mempunyai pesona tersendiri dengan adanya air terjun. Dan telah ramai dikunjungi khususnya ketika hari–hari libur.
Air tejun Toroan ini tingginya hanya sekitar 20 meter saja. Letaknya berdampingan dengan sebuah pantai. Sehingga menjadikannya berbeda dengan air terjun pada umumnya.
Kondisi alamnya juga masih sangat natural. Kecuali bangunan–bangunan penunjang lokasi wisata seperti toilet umum, gazebo tempat beristirahat para wisatawan, kedai–kedai dan tempat parker yang memadai tidak ada bangunan–bangunan lain yang berpotensi mengurangi keindahannya.
Air yang mengalir dan terjun langsung ke laut melalui sebuah muara ini berasal dari sungai Payung yang berada di wilayah timur Kota Sampang. Suasana dan airnya juga sejuk karena masih dikelilingi dengan pepohonan.
Layaknya daerah pantai, di sekitar lokasi air terjun Toroan juga terdapat bebatuan unik dan pasir di sepanjang bibir pantai.
Bukankah ini menjadikan lokasi ini semakin menarik. Apalagi jika kalian mendatanginya ketika sore hari. Selain bermain air di pantai, kalian juga akan disuguhi keindahan sunset yang selalu memukau.
Mitos Air Terjun Toroan
Bermain di lokasi air terjun, rasanya kurang sekali jika kita tidak merasakan sensasi basah–basahan karena airnya. Apalagi kalian juga pasti dibelai dengan suara debur ombak yang berkejaran mencium pantai.
Tapi anehnya di lokasi ini ada larangan bermain air di sekitar jatuhnya air. Persisnya di sekitar muara air laut. Mengapa?
Selentingan yang saya dengar, pernah ada kejadian seorang yang nekat bermain air dan berenang di muara lokasi jatuhnya air terjun hilang tersedot air. Orang tersebut baru ketemu beberapa hari kemudian di lepas pantai sekitar tak jauh dari daerah itu. Tentu saja dalam keadaan tidak bernyawa.
Saya tidak pernah mencari tau lebih lanjut mengenai mitos tersebut. Namun sebenarnya arus dalam muara itu memang cukup deras. Sehingga sangat wajar seorang yang berenang disana dan tidak bisa menguasai diri tersedot arus dan kehabisan oksigen seperti layaknya seseorang yang terlalu lama tenggelam di dalam air.
Apapun mitosnya ada baiknya kita menaati peraturan lokasi ini. Maut, jodoh dan rejeki memang tidak ada yang tahu. Tapi kita selalu bisa memilih kualitas hidup yang akan kita jalani.
Tempat Beristirahat yang Santai
Setelah lelah bermain air di pantai kalian bisa bersantai di gazebo–gazebo yang telah disediakan. Beberapa kedai juga telah menyiapkan menu–menu yang sangat lezat dengan harga yang relative murah untuk sebuah lokasi wisata.
Di lokasi ini juga disediakan mushola untuk umat muslim yang ingin menunaikan sholat. Benar – benar lengkap sekali fasilitasnya. Anyway, bagaimana lokasi wisata di sekitar rumah yuni di Madura. Bukankah bisa menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Bagus banget Mbak pemandangannya. Air terjunnya sangat mempesona. Jadi mupeng nih hehehe.
Iya kak ulfah wahyu, viewnya memang bagus banget. mungkin lebih baik jika dilihat secara langsung. saya tidak begitu ahli masalah photografi. Hehehe
Cantik ya, saya pernah menyebrangi jembatan Suramadu tapi belum sampe ke sana
kalau dari suramadu masih sekitar 2 jam perjalanan ke lokasi ini kak. lewat pantai utara. kalau lewat pantai selatan lebih lama lagi kak juli. hehehe
waaah….saya belum pernah kesana tuh!
Biasanya ke Api tak kunjung padam, lanjut ke masjid raya Sumenep.
Jadi kangen pulang nih, udah 3 th ga pulang ke Pamekasan. Jauh kah dr terminal Sampang lokasinya?
dari terminal perjalanan sekitar 2 jam an, kak sri ningsih.
selain air terjun toroan juga ada juga wisata lainnya. hehehehe
Wahhhh nggak nyangka di madura ada air terjunnya, bagus pula. Pernah kesana sekali, ke pantai nya lupa daerah mana pokoknya sekitar 2-3 jam an dari suramadu. Dan pantainya itu masih dikelola penduduk lokal
madura itu dikeliling pantai kak. jadi ada banyak pantai disana. hehehe… di sekitar rumah yuni juga ada. sudah jadi tempat wisata juga. pantai nepa namanya. hehehe
Baguus bgt tempatnya. Saya pernah menyebrang ke Madura dulu waktu pas SMP. Tapi cuma mak nyuk..bentar ja ehehe..maklum cuma ikutan bis study tour.
Semoga bisa kesampaian yaa kesana lagi. Trus bisa menyempatkan diri menikmati air terjun toroan ini
monggo silahkan kak dewi apriliana. banyak tempat bagus yang bisa dikunjungi di madura lho. hehehehe
Wah keren banget air terjunnya. Pas ke Madura saya cuma sempat ke tebing kapur tuh apa namanya 😁
tebing kapur ya. yang letaknya di bangkalan itu kan? saya lupa namanya. tapi saya juga pernah kesana. saat ini sudah lebih baik lagi pengelolaannya kak bundadzakiyyah. hehehehe
Wahhh kirain air terjun cuma ada digunung aja. Itu bisa deres banget ya pantesan arusnya kuat.
hehehehe,,, ternyata yang langsung bermuara ke laut juga ada kan kak yenny?
Unik ya..air terjun di dekat pantai, pasti sangat menarik dan cantik
Oh ya bagaimana dengan pengelolaan? Apalah sudah afa tiket masuk atau masih gratis?
Masih gratis kakak dian. Cuma bayar biaya parkir kendaraannya saja. Hehehe…