Social Distance – Di tengah maraknya virus covid-19, tentu anjuran pemerintah perlu kita jalankan bersama. Seperti menjalani serangkaian tindakan pengendalian infeksi di luar bidang farmasi dengan tujuan agar bisa menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular. Salah satu contohnya adalah Pembatasan Sosial dengan cara #staydirumah saja. Apalagi jika memang nggak ada kepentingan mendesak yang mengharuskan kita ke luar rumah. Sepakat ya Sahabat Filia?
Maka ku jawab, nggak semua orang bisa melakukannya. Meski begitu, sebagian mereka pasti nggak dengan sengaja mau ke luar begitu saja dong. Misal, orang-orang yang masih kerja di luar rumah. Sebut saja pedagang keliling, tukang parkir, ojek online atau bahkan karyawan sebuah perusahaan yang belum menerapkan sistem kerja Work From Home. Jangan jauh-jauhlah. Perusahaan tempatku bekerja begitu kok. Aku masih harus berangkat ke kantor setiap hari. Kalau Sahabat Filia gimana? Apakah sudah #staydirumah saja? Atau masih ke luar rumah?
Lalu, kita sebagai pihak yang masih dituntut ke luar rumah di tengah pandemic virus covid-19 ini bisa apa? Jelas, kita nggak bisa ‘kan seenaknya seperti nggak ada apa pun yang terjadi. Pasti ada satu-dua hal yang bisa kita lakukan selagi kita berjibaku dengan bahaya yang mengintai sistem imun kita.
7 Hal Menyikapi Social Distance Bagi Pekerja Di Luar Rumah
Baiklah. Kali ini aku akan sedikit mengulas apa saja yang ku lakukan selama ini. Hal yang menyangkut bagaimana pekerja di luar rumah menyikapi Social Distance yang dianjurkan oleh Pemerintah.
Jaga Pola Makan dan Olahraga Teratur
Paling utama adalah menjaga pola makan dan olahraga teratur. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan. Hal ini harapannya kita bisa meningkatkan system imunitas tubuh kita. Karena aku yakin jika system imunitas kita kuat maka kita akan lebih tahan terhadap bahaya penyakit. Seenggaknya, kita nggak perlu mengundang penyakit lain untuk mampir di tubuh kita ‘kan?
Selain itu, mengonsumsi wedang rempah-rempah juga nggak ada salahnya kita coba. Baru-baru ini, aku mulai rutin mengonsumsi wedang jahe, temulawak dan sereh lho. Kalau ditambah daun jeruk dan perasan jeruk nipis malah lebih seger lagi.
Menjaga Jarak Aman dengan Siapa pun yang Kita Temui
Kalau kita mengikuti update perkembangan Covid-19 di Indonesia, kita akan tahu jumlah pasien positif Corona semakin bertambah setiap harinya. Hal ini dibarengi dengan semakin bertambahnya jumlah pasien positif yang sembuh dan meninggal. Sebut saja data actual tanggal 21 Maret 2020. Ada 450 kasus positif Corona dimana 20 kasus sembuh dan 38 kasus meninggal. Data ini meningkat dari hari sebelumnya.
Rasa was-was tentu saja ada di hati para pekerja di luar rumah. Kalau saja bisa, aku bahkan lebih memilih untuk mengunci diri di kamar. Membaca buku melalui aplikasi Gramedia Digital daripada harus keluyuran di luaran sana. Tapi, bagaimana dengan tanggung jawab pekerjaan yang terus saja menumpuk? Kita nggak bisa berdiam diri saja dengan masalah itu ‘kan?
Hal yang paling mungkin adalah tetap waspada dengan kondisi di sekeliling kita. Tentu kita nggak berharap akan berpapasan dengan seseorang yang membawa virus itu di tubuhnya. Tapi bukan nggak mungkin akan terjadi hal seperti itu. Apalagi masa inkubasi virusnya cukup panjang sekitar 2-14 hari. Malah katanya ada yang sampai 24 hari.
Jadi, selama di luar rumah kita sebaiknya menjaga jarak aman dengan siapa pun yang berpapasan. Karena virus ini menular melalui kontak percikan atau droplet (batuk atau bersin). Ini juga salah satu bentuk Social Distance bagi para pekerja yang mengharuskan diri di luar rumah ‘kan?
Tidak Menyentuh Fasilitas Umum dan Wajah
Saat ke luar rumah, tentu kita akan berhadapan dengan segala fasilitas umum yang disediakan. Sayangnya, kita nggak tahu siapa saja yang sudah menyentuh segala fasilitas itu. Bisa jadi, seseorang dengan riwayat perjalanan ke daerah sebaran virus juga sudah menyentuhnya. Coba bayangkan kalau kita ikutan pegang dan nggak sengaja pegang wajah kita. Bukan nggak mungkin kita akan ikutan tertular virus. Ih syerem deh.
Jadi Sahabat Filia, kalau kita nggak terlalu membutuhkan fasilitas umum, sebaiknya jangan sembarangan pegang ya. Dan jangan mudah memegang wajah juga. Kita tetap cantik kok meski nggak sering-sering pegang wajah. Hehe…
Jaga Kebersihan Tangan
Kalau pun kita terpaksa pegang fasilitas umum, jangan lupa untuk langsung cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Karena itu lebih efektif membunuh virus dan bakteri. Kecuali kalau Sahabat Filia sedang dalam perjalanan dan jauh dari sumber air mengalir. Alternatif menjaga kebersihan tangan bisa adalah dengan menggunakan hand sanitizer.
Jadi, nggak perlu sampai kalap belinya ya. Seperlunya saja, agar semua orang bisa mendapatkannya dengan harga yang normal. Cemiau…
Segera Mandi dan Berganti Baju Setelah Tiba Di Rumah
Ini paling mudah yang harus kita lakukan setelah ke luar rumah. Segera mandi dan berganti baju. Karena Geng, virus dan bakteri itu ukurannya mikroskopis. Kita nggak bisa lihat jika menempel di baju. Jadi, untuk menghindari penyebaran virus yang paling dikhawatirkan sekarang adalah ya dengan cara itu.
Nggak berhenti di situ saja Sahabat Filia, baju yang sudah kita gunakan di luar rumah sebaiknya segera kita cuci. Kalau perlu direndam dulu dengan larutan detergent ya.
Lebih Sering Membersihkan Rumah
Terakhir adalah aku jadi sering membersihkan rumah. Kosan sih sebenarnya. Beberes kamar, menyapu dan mengepel dengan larutan pembersih lantai. Hal baik yang ku dapatkan adalah kamar kosku yang rapi dan bersih semakin kinclong. Hehehe…
Konsumsi Multi Vitamin Tambahan
Kita nggak tahu orang-orang yang nggak sengaja berpapasan dengan kita di jalan, atau teman-teman sekantor itu membawa virus atau nggak. Satu hal yang pasti, kita bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita sendiri. Harapannya sih agar kita bisa menghalau virus yang mau masuk atau bahkan yang sudah terlanjur numpang hidup di tubuh kita.
Pilihannya adalah kita menambah konsumsi multi vitamin yang berfungsi membantu memelihara daya tahan tubuh. Salah satu contohnya adalah imboost atau multi vitamin lainnya.
Jadi, Social Distance itu perlu kita lakukan untuk menekan jumlah penyebaran Corona. Kalau pun kalian nggak bisa #staydirumah aja, kalian nggak perlu panik. Tapi, kalian nggak bisa lantas sesumbar dengan mengatakan hidup, mati, rizki dan jodoh sudah diatur oleh Allah SWT. Meski itu benar adanya. Ketahuilah Geng, kita juga kudu berusaha memperbaiki kualitas hidup kita ‘kan.
Tetap waspada dengan penyebaran virus itu ya Sahabat Filia. 6 langkah di atas, rasanya sudah cukup menjadi usaha kita menghindarinya. Meski begitu aku akan menyarankan agar nggak ke luar rumah jika memang nggak ada kepentingan apa pun. Kalau teman-teman punya tambahan bisa menginformasikan di kolom komentar. Terima kasih.
With Love
Filia Suka Nulis
semoga segera reda. Besok saya mulai masuk Nih. Semoga baik-baik saja.
Aamiin Ya Rabb, yang penting jaga jarak aman dengan orang lain, cuci tangan lebih sering, jangan menyentuh wajah dan konsumsi multi vitamin, Mbak Luluk.
Anakku masih main bola di lapangan dekat rumah aja
Mungkin setelah main langsung disuruh bersih-bersih, Mbak. Dan jaga daya tahan tubuh sudah pasti.
Sepakat Mbak dengan ke-7 hal di atas. Kita harus sadar dan mau melakukannya demi menghentikan penyebaran virus corono dan menjaga kesehatan diri agar terhindar dari virus itu. Semoga wabah ini segera berakhir, aamiin.
Aamiin. Semoga segera berakhir sebelum Ramadhan.
Teringat teman perempuan yang nggojek harus tetap demi tuntutan perut, hanya doa dan motivasi yang bisa ms Juli sampaikan ke beliau
Betul. Sama saling mengingatkan untuk selalu memroteksi diri juga, Mis..
Saya pun masih keluar rumah. Memang disini belum mewabah seperti di jakarta dan sekitarnya,tapi ini juga salah satu upaya mencegah biar nggak sampai mewabah dan memutus rantai penyebaran
Betul, Mbak. Sebaiknya memang nggak ke luar rumah sih kalau nggak ada kepentingan.
Tipsnya bermanfaat banget Mba Yuni. Perlu banget dibaca sama mereka yang belum bisa work from home supaya bisa tetap aman meski harus keluar rumah setiap hari.
Iya, Mbak. Karena nggak semua orang bisa bekerja dari rumah. Kayak Yuni misalnya…
Semoga wabah ini segera usai ya mbak, gimanapun suka parno kalau suami keluar rumah pas kembali. Suami juga sama, sehat terus ya kita semua
Siapa pun merasa begitu, Mbak. Tapi jangan terkalahkan sama pikiran parno deh. Mari pikirkan hal-hal yang positif saja. HEhehe
alhamdulillah,skolah diliburkan jadi kerja di rumah saja mbak. Semoga virusnya segera pergi ya.
Aamiin. Virus pergilah sebelum bulan Ramadhan menghampiri…
Bener mba. Untuk orang yang ga bekerja di luar rumah atau orang di rumah, hal di atas itu harus kita lakukan apalagi kondisi saat ini . Nah, apalagi untuk yang terpaksa harus bekerja di luar, hal di atas harus lebih wajib lagi ya untuk diikuti. Soalnya lebih rentan, jadi usaha pencegahannya lebih lagi ya. Semangat mba.
Sepakat Yuni, Mbak. Makanya nggak ada salahnya kita lebih menjaga diri sendiri di tengah badai yang menerpa.
Sama saya juga masih kerja. Mudah-mudahan kita selalu sehat ya.
Aamiin Ya Rabb. Dijauhkan dari segala mara bahaya dan penyakit.
Suatu hari suamiku bilang, kalau ada 1 positif covid-19 di Palembang, maka dia mau kos saja. Supaya nggak ketemu kami. Karena dia bolak balik RS. Sekarang sudah ada yg positif, tapi kok nggak sanggup berpisah. Doakan kami sehat2 ya mbak.
Iya saya dengar Palembang udah ada kasus. Tapi yang saya dengar Palembang mulai memberlakukan masuk sehari-libur kemudian. Selang-seling begitu. Bener nggak sih Mbak?
Tips yang betul semua..sejak dihimbau #dirumahaja, aku enggak kemana-mana Mbak Yuni cuma pernah keluar buat ke alfa dekat rumah aja..selebihnya di rumah sama anak-anak. Suamiku yang awalnya masih pergi kerja meski sekarang sudah kerja dari rumah
Seenggaknya itu yang Yuni usahakan, Mbak Dian. Khawatir pasti tapi tetap berusaha menjaga postif thingking.
Noted deh mb, meski saya orang rumahan penting menyimak ini. Makasih yaa infonya.
Siap Mbak Erny…
Suamiku juga masih kerja, secara di lokasi proyek gitu. Semoga wabah ini segera berlalu. Aamiin
Aamiin Ya Rabb, yang penting tetap menjaga kebersihan dan kesehatan, Mbak Enni. dan menjaga jarak aman ketika berinteraksi dengan orang lain.
Gak semua orang berkesempatan bisa WFO ya mbak. Meski kerja diluar emang kudu memperhatikan fisikal distancing ini minimal dengan sering cuci tangan 20 detik.. Dan sesampai dirumah kudu bersih diri dulu. Makasih tulisannya ini, ijin share ya :))
Betul, Mbak… Nggak semua orang bisa kerja dari rumah. Beruntunglah bagi mereka yang bisa. Yang nggak bisa tetap harus memperhatikan kesehatan diri juga.
Monggo silahkan, Mbak. Terima kasih.
😊😊
Punya bujang 3 tapi yang masih harus aktif seminggu 2-3 kali ke kantor bikin deg-deg an cerewet minta ampun untuk masker dan handsanitizer mbak
Lebih baik begitu, Mbak. Daripada yang petantang-petenteng cuek aja sama anjuran pemerintah kan malah menambah resiko. Iye kan? Hehehe
Aku jujur aja ya Mbak, awal-awal pandemi kemarin ruajin banget bersih2. Eh lha kok sekarang kecapekan, akhirnya ya agak menurun. Pokok ya semampuku tapi selalu diusahakan tak bersihkan. kalau siami karena sesekali masih harus ke kantor ya otomatis protokolnya macem2. masuk rumah lgs mandi dll. Pokok ya sebenarnya ribet. tapi mau gimana lagi cuma itu caranya.
Yuni masih harus kerja di kantor. Jadi ya begitulah. Mesti kudu waspada sendiri. Hehehe
Suamiku sudah full WFH, gegara salah satu ada yang positif corona di kantornya juga sesuai ketentuan PSBB Jakarta yang diminta WFH . Jadi lebih ke jaga kesehatan di rumah dah saat aku atau suami pergi untuk groceries kami mesti ikuti aturan setelah bepergian demi keselamatan serumah. Kalau anak-anak sama sekali ga pergi
Yuni kemarin sempat dua minggu WFH. Habis sekarang udah nggak lagi, Mbak. Tapi yang penting persiapan diri untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri. Bismillah.
Social distancing emang penting banget ya mba utk menghambat persebaran covid-19 ini. Aku aja yang cuma keluar ke tukang sayur pake peralatan lengkap, sampe rumah langsung mandi keramas ganti baju meski cuma 15 menit doang perginya. Hehe…
Pokoknya stay safe and healthy ya mbaaa
Betul Mbak. Meski banyak yang bilang, urusan maut hanya urusan Tuhan. Tapi kita selalu bisa memilih bagaimana kualitas kehidupan kita. Menurut Yuni sih begitu. Hehehe
Salah satu hikmah wabah ini adalah saya jadi lebih memperhatikan asupan makanan keluarga. Pokoknya, setiap hari anggota keluarga harus mengonsumsi sayur dan buah, biar daya tahan tubuh tetap terjaga.
Yupz, memang selalu ada hikmah di setiap masalah. Jika kita mau melihatnya dan nggak melulu mengeluhkan ini dan itu. Hehehe