Cara Mengajukan Resign

Cara Mengajukan Resign tanpa Menimbulkan Kegaduhan

Filiasukanulis.com – Cara mengajukan resign dari sebuah perusahaan tempat kita bekerja kadang cukup rumit. Entah karena memang turn over karyawan yang cukup tinggi atau menjadi karyawan kesayangan.

Teringat saat pertama kali masuk dunia kerja. Aku mengikuti rekrutmen di sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit milik swasta.

Luckly, aku mendapatkan posisi yang sesuai di sana! Tapi, ternyata aku mendapati banyak staff yang resign tanpa pamit. Seringnya malah meninggalkan kegaduhan sepeninggal mereka.

Sebenarnya, bukan karena perusahaannya yang nggak baik. Tapi, mungkin karena mereka mendapatkan penawaran yang lebih menarik dan harus hadir di tempat kerja baru secepat mungkin.

Sementara menurut peraturan perusahaan, staff yang mengajukan resign punya masa transisi sebelum benar-benar pergi.

Jadinya, daripada menyampaikan alasan resign dari pekerjaan yang masuk akal ke atasan dan berakibat urusannya jadi semakin runyam. Mereka memutuskan pergi tanpa permisi.

Panduan Cara Mengajukan Resign dengan Baik

Alasan Resign dari Pekerjaan

Sebenarnya sudah menjadi rahasia umum di perusahaan perkebunan kelapa sawit soal pembajakan staff lapangan yang kompeten.

Beberapa mungkin sudah cuek saja pergi tanpa permisi. Toh, mereka sudah dapat batu pijakan baru yang lebih menggiurkan.

Sayangnya, itu bukanlah hal yang baik. Meskipun agak sedikit repot, kita perlu cara resign yang baik tanpa meninggalkan kegaduhan, di antaranya:

1. Jangan Kabur!

Walaupun kabur bukan hal yang baru di perusahaan perkebunan kelapa sawit. Tapi, itu tetap nggak benar.

Ketika kita masuk perusahaan dengan permisi. Bekerja dengan sepenuh hati. Maka saat mengakhiri pun harus dengan ijin resmi.

Jadi, jangan kabur! Usahakan saat kita sudah nggak lagi tercatat sebagai karyawan, kita nggak meninggalkan beban kepada siapapun yang menggantikan!

2. Persiapkan Diri dengan Matang!

Terkadang, ada banyak gesekan yang terjadi di tempat kerja. Beberapa di antaranya menimbulkan masalah yang serius. Membuat yang bersangkutan nggak betah bekerja di sana.

Hanya saja, memutuskan berhenti nggak bisa kita lakukan secara impulsif. Pokoknya, kita harus pergi tanpa tahu kemana tujuan setelahnya.

Asli sih. Kalau kita nggak segera mendapatkan pekerjaan baru tuh rasanya nggak enak banget. Apalagi kalau nggak punya persiapan dana untuk bertahan.

Sebaiknya, kita tetap harus punya persiapan yang matang. Termasuk alasan resign saat interview di tempat kerja yang baru.

Selain itu, kita juga perlu mempelajari lagi peraturan perusahaan soal resign. Kita harus tahu apakah ada aturan soal berapa lama waktu transisi.

Bukannya apa, kita tentu perlu waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dan mengembalikan semua aset perusahaan yang ada.

3. Cari Waktu yang Tepat buat Sounding ke Atasan!

Cara resign kerja yang nggak kalah penting adalah berbicara langsung kepada atasan. Terlebih saat kita menjadi staff kesayangan karena hasil pekerjaan yang selalu memuaskan.

Memang sih ada kemungkinan pengajuan resign kita akan mendapat penolakan. Tapi, kita selalu bisa mencari cara menyampaikan resign dengan baik tanpa ditolak kok.

Coba deh cari waktu yang tepat buat sounding ke atasan! Lantas apa saja yang perlu kita ungkapkan saat menyampaikan keinginan resign pada atasan?

Kita bisa menyampaikan beberapa hal, sebagai berikut:

  • Ucapan terima kasih atas segala pembelajaran dan bimbingan.
  • Maksud dan alasan resign dari pekerjaan dengan tepat.
  • Berikan surat resign kerja yang baik.
  • Tutup dengan salam.

4. Buat Surat Resign Kerja yang Baik

Surat Resign Kerja yang Baik

Jangan lupa untuk buat surat resign kerja yang baik ya! Ini tuh semacam jurus pamungkas bagi orang-orang yang ingin berhenti dari tempat kerjanya.

Ada banyak kok surat resign kerja yang tersebar di mesin penelusuran. Cuma memang, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan yang menjadi bagian dari surat tersebut.

Aku pernah melihat video yang dibuat oleh salah satu konten kreator yang memang fokus membahas dunia kerja.

Video tersebut berisi soal bagian-bagian yang perlu ada di surat permohonan resign, sebagai berikut:

  • Awali dengan salam kepada atasan kita atau mungkin bagian HRD yang mewakili.
  • Sampaikan permohonan pengunduran diri dengan jelas dan sopan.
  • Lalu akhiri dengan ucapan terima kasih.

5. Selesaikan Semua Pekerjaan Sebelum Resign!

Sudah pasti. Kita harus menyelesaikan semua pekerjaan sebelum resign.

Istilahnya, setelah menjatuhkan bom ke HRD dan atasan, tugas kita belum selesai. Kita masih belum bisa melenggang pergi dari perusahaan dengan aman dan nyaman.

Segala tanggungan, mulai dari pekerjaan yang belum kelar, urusan serah terima tugas dan tanggung jawab sampai pengembalian aset harus selesai.

Jangan meninggalkan kerumitan pada orang yang menggantikan tugas kita!

6. Jaga Hubungan Baik dengan Rekan Kerja!

Terakhir adalah tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja.

Meskipun sudah nggak berada dalam satu lingkup pekerjaan, komunikasi harus tetap baik.

Bukan nggak mungkin suatu saat nanti kita membutuhkan bantuan mereka. Maka, kita bisa memintanya dengan baik. Nggak sungkan karena pernah menghilang.

Penutup

Nggak perduli kita sedang bekerja di mana. Ketika kita ingin mencari pengalaman dan kesempatan baru, kita harus berhenti dengan baik.

Bila perlu lakukan cara mengajukan resign tanpa menimbulkan kegaduhan!

Sehingga, ketika proses masuk ke perusahaan baru bisa lebih tenang. Kita menjelaskan alasan resign saat interview dengan baik. Tanpa ada dusta yang menyerta.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *