Apa itu Media Sosial?
Hidup di jaman now itu, tentu sudah tidak asing dengan yang namanya media sosial kan? Coba kalian bayangin, di platfoarm Facebook saja yang paling fenomenal abad ini, ada berapa ribu akun yang aktif setiap harinya? Belum lagi di platfoarm yang lain, seperti instagram, twitter dan lain sebagainya. Pernah menghitung? Yuni mah nggaklah, buat apa? Biar itu jadi urusan pakdhe Mark Zucherberg saja deh selaku CEO facebook. Yuni mah numpang eksis dan berjualan daring saja di platfoarm itu. Hehe
Jadi apa itu media sosial?
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein dalam wikipedia mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”. Contohnya yang sering kita gunakan adalah facebook, instagram, twitter, blog dan sebagainya.
Bagaimana Fungsi Media Sosial?
Namanya saja media sosial, tentu tujuannya adalah menjalin pertemanan, bertukar pesan sampai berbagi sesuatu atau kenangan. Nah, katanya masyarakat +62 adalah pengguna terbanyak media sosial, dimana hampir seluruh masyarakatnya memiliki akun di media sosial. Nggak tanggung-tanggung, bahkan satu orang bisa memiliki akun lebih dari satu. Yuni saja memiliki dua akun facebook yang aktif dikelola. Belum lagi yang pernah yuni buat tapi akunnya dibiarkan terbengkalai.
Namun belakangan ini, fungsi media sosial, khususnya facebook mulai bergeser. Coba lihat beranda facebook saat ini! Ada berapa banyak postingan yang menawarkan suatu produk, entah itu barang atau jasa. Setiap menitnya, ada saja akun yang berjualan daring di facebook. Yuni benar kan?
Kalau menilik kembali fungsi media sosial, tentu hal ini sangat bertentangan sekali. Pertanyaannya, apakah semua orang suka ditawari produk di sarana yang biasa mereka gunakan untuk bertukar sapa, aktivitas dan lain sebagainya itu? Jawabannya adalah tidak semua orang mau ditawari dagangan.
Jadi, Bagaimana Caranya Kita Tetap Bisa Berjualan Daring di Facebook?
Kali ini, yuni akan sedikit berbagi dengan kalian mengenai bagaimana cara yang tepat untuk kita jualan di facebook. Media yang sama sekali bukan untuk berdagang itu.
1. Perhatikan apa yang kita jual
Sebelum kita memutuskan untuk berjualan di media sosial, ada baiknya kita mengerti produk kita secara menyeluruh. Apa manfaatnya? Siapa saja yang membutuhkan? Dan lain sebagainya.
Memang, untuk apa kita mengerti semua hal itu?
Sahabat filia yang tersayang, kalau kita saja tidak mengerti produk kita, bagaimana kita akan berbagi hal bermanfaat tentang itu? Yang ada kita akan posting secara brutal. Share produk, cantumkan harga bahkan tag akun teman-teman kita. Kalau begitu, bisa dipastikan suatu saat nanti, pakdhe Mark akan menyentil kalian. Lebih parah lagi, akun kalian akan dibanned. Kalian tidak akan menyukai hal itu. Karena memulihkan akun yang dibanned itu ribet, Marimar. Hehehe
2. Pelajari Bagaimana Membidik Target Pasar
Setelah kita tahu dengan detail produk yang kita jual, tentu kita akan tahu siapa saja yang nantinya membutuhkan produk itu. Selanjutnya kita akan mengira-ngira, bagaimana kriteria mereka.
Caranya bagaimana?
Mudahnya begini, katakan saja kita menjual busana muslimah. Kita akan mulai mengelompokkan akun yang mungkin akan membutuhkan busana muslimah. Hal ini bisa dilihat dari photo profil dan apa saja yang disukai calon target market dari postingannya. Kita tentu tidak akan bisa menjual busana muslimah pada seorang pria. Lho bisa saja ‘kan, siapa tahu dia membelikan untuk istrinya. Tentu bisa, tapi itu hanya akan menjadi kemungkinan kecil. Dan kita bisa memilih yang kemungkinannya lebih besar dari itu. Sepakat ya?
3. Perhatikan Bagaimana Kita Memposting Dagangan
Ini hal yang paling penting. Perlu kita ingat, facebook bukanlah market place. Platfoarm ini bukan tempat untuk berjualan. Jadi, kita perlu lebih memperhatikan bagaimana cara kita membagikan sesuatu, agar calon pembeli memahami kalau kita sedang berdagang.
Ribet banget dong.
Tentu saja tidak ribet. Kalian hanya perlu menjelaskan manfaat produk yang kalian jual. Terus kelebihan produk itu. Ini akan lebih mudah kalau kalian juga belajar covert selling. Apa itu covert selling? Nanti kita bahas lebih lanjut di lain kesempatan.
Kurang lebih tiga hal itulah yang perlu kita perhatikan kalau mau berjualan daring di media sosial. Adakah di antara pembaca yang punya pengalaman berjualan di media sosial? Mari kita saling berbagi informasi di kolom komentar.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial
Aku juga termasuk yang jualan di sosial media. Awalnya dulu jualan produk, waktu masih ikutan MLM. Kalau sekarang jualan tulisan hihihi.
Hehehe,,, yang penting mah jualan ya kak. Tulisan kan juga informasi.
Sepertinya aku termasuk jualan di Facebook, jualan tulisan ugha, wkwkwk … Aah facebook ini memang mengerti banget kebutuhan usernya ya.
Jualan tulisan mah lebih menarik, Mbak. Asal sesama user sama-sama mengerti pentingnya membaca dan mencari tahu hingga akhir dan terang benderang pasti lebih oke lagi kan. Hehehe
Tips yang bermanfaat Mbak.
Ku juga jualan di medsos, jualan tulisan dan menjual produk/jasa yang aku endorse.
Dengan soft selling sebaiknya memang.
Kata teman, kadang sampai enggak kentara kalau aku sedang “jualan” hahaha.
Betul sekali mbak dian. Memang soft selling itu mantul banget. Heheheh
Aku belum pernah jualan barang melalui medsos. Pengennya menekuni jualan tulisan deh.
Mungkin bikin blog lain kayaknya…
Feel free mbak. Bagaimana pun wasilahnya, semoga kita bisa sukses ya Mbak Hani.
Bener banget, Mbak. Facebook memang bukan buat jualan. Seharusnya pake fanpage yaa kalau mau jualan di sana. Udah disediakan. Ada juga kan layanan iklan Facebook. Iyes, kadang mengganggu sekali lho kalau yg muncul di beranda itu dagangan melulu. Tidak pakai covert selling pula alias to the point, hehe.
Ditunggu ulasan selanjutnya yaa
Bener Mbak. Yuni pernah tu ditag sama sesembak yang dagangan online. Akhirnya mah sekarang disetting yang ngetag mesti dikonfirmasi dulu untuk bisa muncul di wall yuni. Hehehehe
Aku sempat MLM-an, jualan abon, jual baju juga, tapi memang nggak lajut setelah lahiran anak kedua. Kurang priritas kali yak, akhirnya melempem di tengah jalan. TApi sebenarnya prospek online itu bagus banget.
Memang bagus asal bisa memanfaatkan dengan maksimal, Mbak. Semangat…
Tidak ada masalah sih dengan share foto dagangan, kak. Asal tidak dengan asal tag orang lain saja. HEhehe
Jualan di fb? aku kurang tertarik bukan masalah tempatnya, tapi karena aku kurang jago urusan jualan wkwkw. kagak bisa dagang intinya mah. Hihi. Tapi kan di fb skrg udah ada khusus juga ya buat bisnis
Betul. Facebook sudah menyediakan fanpage untuk urusan bisnis, Mbak. Hehehe
Betul sekali media sosial sangat bermanfaat bagi kita, untuk bertukar informasi dan dan untuk promosi produk
saya sepakat, Mbak. Asal tidak asal juga ngetag orang juga ya. Hehehehe
Tipsnya OK mbak. Jaman sekarang emang yang onlen onlen itu disukai banget. Hehe.. meski begitu, aku belom pernah jualan onlen di medsos. Paling dulu sesekali jualan via BBM grup hahaha
Jamann kapaaan itu sih…
Kita mah sekarang jualan tulisan saja, Mak Bet. Lebih bermanfaat, asal bukan tulisan hoax. Hehehehee