Alergi Pewarna Rambut – Banyak orang yang menggunakan pewarna rambut untuk berbagai keperluan. Katakan saja, orang yang suka mengonta-ganti warna rambut, mengikuti trend agar sesuai dengan model rambut modern atau menutupi uban yang mulai tumbuh. Belum lagi produk pewarna rambut yang bisa langsung dipakai sendiri juga banyak ditemukan di pasaran.
Namun berhati-hatilah! Bila Teman-teman ingin mencoba untuk mewarnai rambut sendiri dengan pewarna yang dijual bebas tersebut. Pastikan bahwa Kita nggak memiliki alergi pada reaksi kimia yang ditimbulkan pada pewarna rambut tersebut.
Sebab pada beberapa kasus, pengguna yang alergi pada pewarna rambut bisa menyebabkan beberapa gangguan. Seperti ruam, sensasi terbakar pada kulit kepala, bengkak di wajah dan bagian kepala, kesulitan bernapas, gagal ginjal, hingga kematian. Hii… Serem ya!
Waspadai Alergi Pewarna Rambut
Walaupun terlihat sepele dan mudah, usahakan untuk mengikuti petunjuk pemakaian yang tertera di kemasan pewarna rambut, baik yang berbentuk cair maupun bubuk yang kemudian dilarutkan dengan air.
Seenggaknya, Teman-teman harus mengoles sedikit cairan pewarna rambut di belakang telinga dan dibiarkan selama 2-6 jam. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah ada reaksi yang ditimbulkan seperti gatal atau sensasi terbakar. Tentu saja hal ini juga berlaku bila Teman-teman mewarnai rambut di salon kecantikan lho.
Pegawai salon akan merekomendasikan pewarna rambut yang nggak menimbulkan alergi. Meski begitu jangan lupa memberi tahu mereka bahwa Kita memiliki alergi kulit bila bersentuhan dengan bahan kimia ya, Geng! Terus gimana kalau terlanjur muncul alergi?
Saat muncul reaksi alergi, segera bilas dengan air bersih dan jangan coba-coba menggunakan pewarna rambut tersebut. Bisa saja Kita nggak alergi pada merk pewarna rambut tertentu dan baik-baik saja saat digunakan. Namun bila mencoba merk lain selalu lakukan ujicoba alergi.
Waspadai Kandungan Pewarna Rambut
Beberapa orang alergi pada merk tertentu, namun nggak alergi pada merk yang lain. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Perwarna rambut yang menimbulkan reaksi kimia dan memicu terjadinya alergi, biasanya terdapat kandungan para phenylenediamine (PPD). Selain itu, pada sebagian kecil merk juga mengandung amonia, peroksida atau resorsinol yang bisa memicu alergi. Namun PPD yang paling berpengaruh terhadap munculnya alergi.
Ada reaksi yang berlangsung cepat namun ada pula yang berlangsung hingga 2 hari. Maka semakin besar kandungan PPD pada pewarna rambut yang akan Kita pakai, maka semakin besar pula resiko terjadi alergi. Pada kasus yang tertentu, yang pertama kali dirasakan ialah panas di seluruh kepala, lalu kulit kepala terasa menebal dan bengkak. Hal ini terjadi dari pangkal kepala hingga turun ke bagian tulang pipi. Sehingga wajah akan terlihat seperti ketupat. Reaksi ini akan berlangsung berhari-hari jika dibiarkan.
Adapun tindakan pertolongan yang bisa dilakukan ialah segera keramas menggunakan sampo tanpa busa dan air hingga seluruh pewarna rambut hilang dari rambut dan kulit kepala, meminum obat antialergi atau antihistamin, dan datang ke dokter bila Kita mengalami kesulitan bernapas karena penyumbatan saluran pernapasan.
Rekomendasi Pewarna Rambut
Rekomendasi bagi Teman-teman yang tetap ingin mewarnai rambut ialah menggunakan pewarna rambut alami seperti:
- Henna.
- Bubuk kopi untuk pewarna coklat.
- Pure wortel untuk warna jingga
- Perasan jeruk lemon untuk bleaching rambut secara alami
- Buah bit untuk pewarna rambut merah,
- The hitam dan daun sage untuk warna gelap bagi rambut, cocok bagi Kita yang ingin menghitamkan rambut beruban.
Kesimpulan
Bagi Teman-teman yang memiliki alergi kulit, selalu berhati-hati bila ingin mencoba pewarna rambut ya! Ingat untuk melakukan uji coba alergi berdasarkan saran pemakaian yang tertulis di kemasan! Jangan sampai niat hati ingin tampil penuh gaya atau menggelapkan rambut malah berakhir celaka. Sebab kandungan kimia sekecil apapun bisa berakibat fatal pada manusia bila dosisnya berlebihan.
Eh, beneran bisa ya mewarnai rambut pakek bahan alami? Kok jadi penasaran. Pengin banget diwarna merah anggur gitu. Berarti pakek Bit aja kali yak. Soalnya suka gatal kalau pakek pewarna.
Wah aku baru tahu itu bubuk kopi bisa juga yach untuk pewarna rambut alami. Aku pernah punya keinginan tuk mewarnai rambut, tapi takut banget. Jadi sampai sekarang belum pernah mencoba mewarnai rambut. Terimakasih sharingnya yach mba. Sanggat bermanfaat.
Yuni beberapa kali mewarnai rambut, kak. tapi ya gitu. Kalau nggak dirawat bisa rusak. Hehehe
Mewarnai rambut emang sudah jadi lifestyle, yaa. Berwarna-warni pun oke. Malah menurut Islam, ga boleh pake warna hitam. Yuuk, mewarnai rambut jadi kuning saja! Hehehe…
Enggak, sih. Saya pribadi belum pengen mewarnai rambut. Dulu sering lihat bapak mewarnai rambut pake warna kecoklatan, gitu. Iya, memang harus pilih-pilih merk, jangan sampe menimbulkan alergi. Sip.
Yuni pernah warna ungu. Bapak akhirnya pasrah saja sambil geleng-geleng kepala… Hehehe
Wah ngeri juga ya akibat alergi pewarna rambut, bisa sampai mengakibatkan kematian. Berarti harus benar2 teliti memilih pewarna rambut yang cocok dengan kulit kepala dan jenis rambut ya.
iya mbak. sayang juga sama rambut kita.
Belum pernah mewarnai rambut sih. Daun sage untuk menghitamkan rambut, bisa ya? Diapakan dulu?
Kalau teh sudah saya praktekkan ke anak waktu masih kecil. Emng jadi subur dan lumayan hitam
nanti kita cek sama-sama ya kak, bagaimana penggunaannya… hehehe
Ibuku pernah alergi sama salah satu merk pewarna rambut. Ngeri loh. Kulite melepuh panas gatel gitu.
Kalau aku kebetulan banyak cocoknya sama bermacam merk. Heheh. Ini malah udah lamaa banget ngewarnain rambut. Sampe udah pudar tapi mau ke salon masih takut jee. Piye coba? Wkwkwk
ngeri ya kalau sampai nggak cocok dengan pewarna rambut, mbak… BIsa mewarna rambut sendiri, Mbak. Hehehe
Iya setelah sempet alergi itu, trus pilih merk yg bener-bener cocok di kulit. Dan setelah itu gak pernah ganti lagi. Takut soalnya mbaa
Nah, kalau sudah nemu yang cocok mending jangan ganti sih, Mbak. Ganti warna saja mendingan.
Ibu mertuaku pernah, asal beli pewarna rambut terus gatal-gatal sampai kayak biduran. Sejak itu beliau kapok ga pernah mewarnai rambut lagi.
Memang mesti hati-hati ya biar pewarna rambut ga menyebabkan efek samping ke kulit kepala dan rambut kita
betul, mbak. jangan sampai deh pingin gaya jadinya malah nggak enak… hehee
Iya sih…Pewarna rambut kalau engga cocok bakalan alergi. Rambut jadi kering banget. Biasanya aku sih kasih aja conditioner banyak-banyak haha…
Udah lama nih engga mewarnai rambut. Warna burgundy suka benget lho…Ngetrend gitu…
iya mbak hani. yuni juga udah lama nggak mewarna rambut. saya malah lebih suka ungu… Hehehe
Aku kadang juga pengen sih mewarnai rmabut agar nampak lebih kekinian gitu hehee.. kan di liat suami biar keliatan menyenangkan, aku pakainya Henna tapi belum tau juga kalo kopi juga bisa memberikan efek warna pada rambut, perlu di coba nih
selamat mencoba, kak erly…
Saya belum pernah mewarnai rambut, tunggu sampai semua rambut hitamku berubah putih alias uban merata, hihihi.
Sekarang sih uban masih nyempil-nyempil di antara rambut hitam.
emak yuni banget ini. tapi sekarang yang muda juga udah mulai ada yang beruban juga ya, bun. yuni misalnya.