Filia Suka Nulis – Saat aku masih tinggal di Kota Semarang, temanku mengajakku membeli sepatu. Katanya siapa tahu nanti butuh untuk olahraga. Dia juga memberiku sedikit tips memilih sepatu lari yang nyaman bagi pemula.
Benar saja dong. Setelah sepatu itu terbeli, hampir setiap hari minggu, dia mengajakku lari di Gedung OlahRaga.
Mana nggak boleh ada kata mager (malas bergerak) pula. Katanya, sayang lho mbak. Kita sudah membeli sepatu. Mending, kita maksimalkan fungsinya. Siapa tahu bisa langsing.
Kalau ingat aku yang dia paksa olahraga tu ada rasa penyesalan di hati. Kenapa juga mau beli urusan seputar sepatu lari ini? Tapi pas merasa lebih sehat, ya sudah bersyukur saja gitu. Mana sepatunya nyaman. Emang nggak sia-sia tips yang dia kasih waktu itu.
Tips Memilih Sepatu Lari yang Nyaman Bagi Pemula
Waktu itu temanku bilang begini, “Mbak, kalau mau beli sepatu buat olahraga khususnya lari tu kudu tahu beberapa hal. Apalagi mbak ‘kan masih pemula.”
Aku ya nurut saja. Lagian, aku emang nggak punya kriteria apapun saat beli sepatu. Asal nyaman kupakai dan modelnya kusuka saja.
1. Kenali Bentuk Kaki Kita
Pertama, kita harus membeli sepatu sesuai dengan bentuk kaki kita. Otomatis aku melongo pas dia bilang begitu. Secara ya, kalau menurutku mah bentuk kaki ya begitu. Apa bedanya?
Terus dia mulai menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki bentuk kaki yang berbeda. Ini berpengaruh pada gerakan kaki saat berlari atau pronasi.
Pronasi adalah gerakan kaki yang menekuk ke arah dalam saat kaki bergulir. Ini bertujuan untuk mendistribusikan kekuatan hentakan dari tanah yang dipijak saat kita berlari.
Makanya penting banget untuk mengetahui bentuk kaki saat akan membeli sepatu lari. Tapi, yang namanya aku cuma bisa bilang begini saat dia selesai menjelaskan.
“Ya udah sih. Kamu ‘kan udah tahu bentuk kakiku. Jadi, aku harus pilih sepatu lari yang gimana?” tanyaku santai. Tentu dia langsung menjulingkan matanya padaku. Dan aku hanya tertawa jahat.
2. Pahami Jalur Trek yang Akan Kita Gunakan untuk Berlari
Belum selesai drama bentuk kaki, temanku tadi sudah menambahkan. Katanya, kita juga harus paham trek yang nanti akan kita pakai untuk berlari.
Dia bilang kalau ada tiga jenis sepatu lari sesuai jalurnya yaitu:
- Sepatu untuk lari di jalan, trotoar atau permukaan yang datar dan keras.
- Kalau treknya berbukit dan penuh batu, lumpur dan akar memiliki sepatu jenis lain.
- Sepatu yang dirancang bagi pengguna gym atau latihan crossfit.
Dalam hatiku membatin. “Kan ya sudah jelas treknya nanti permukaannya datar dan keras. Secara ‘kan larinya juga di GOR.” Hehehe….
3. Perhatikan Berat Badan
Kupikir sudah selesai. Ternyata belum. Temanku masih bilang kalau beli sepatu buat lari juga harus memperhatikan berat badan.
Spontan aku langsung menoleh padanya. Apa maksudnya ini? Dia sedang body shaming apa gimana sih?
Dia tertawa. Lucu katanya melihat ekspresiku kala itu. Ya gimana ya. Berat badan ‘kan pembahasan yang sensitif bagiku. Padahal ini ‘kan untuk kebaikan.
Jadi, kalau kita punya berat badan yang agak berlebih maka sebaiknya memilih sepatu lari yang solnya agak tinggi atau tebal. Ini bisa meredam benturan antara kaki dengan permukaan yang akan makin besar.
4. Sesuaikan Ukuran, Kelenturan dan Material Sepatu
Selanjutnya jelas masalah ukuran, kelenturan dan material sepatu. Aku harus mencoba sepatu yang mau kubeli meski ukurannya sudah sesuai dengan yang biasa kupakai. Katanya biar sekalian coba apakah nyaman di kakiku atau nggak.
Terus temanku menyarankan agar membeli sepatu yang lentur dan nggak terlalu kaku. Biar gerakan kakiku lebih fleksibel.
Dan satu lagi mengenai material sepatu. Kalau yang ini aku sudah paham. Bahwa kita harus membeli sepatu yang materialnya empuk.
Well, aku nggak buta-buta amat sama urusan membeli sepatu gitu lho. Makanya, aku tetap cek jahitan dan solnya. Apakah sudah solid dan rapi?
5. Waktu Pembelian Sepatu
Tips memilih sepatu lari yang terakhir ini yang agak membuatku bingung kala itu. Kita juga perlu memperhatikan waktu pembelian sepatu.
Aku sempat rada sewot. Kubilang padanya bahwa kita jelas akan membeli sepatu saat butuh dan sudah gajian. Biar ada duitnya.
Temanku bilang bukan itu masalahnya. Tapi, sebaiknya kita membeli sepatu saat malam hari. Asumsinya, telapak kaki akan semakin melebar pada malam hari karena seharian dipakai berjalan. Benarkah?
Terlepas dari benar atau nggak ya tips dari temanku. Harus kuakui bahwa sepatu yang kubeli karena menuruti saran dan tips darinya benar-benar nyaman banget buatku yang seorang pemula. Kalian boleh mencobanya saat nanti membeli sepatu ya. Semoga bermanfaat.
Oh …jadi membeli sepatu sebaiknya dilakukan malam hari ya mbak, baru tahu alasannya….harus dicoba nih tipsnya supaya bener2 mendapatkan sepatu yang nyaman untuk digunakan olahraga lari.
Ternyata buat pelari ndak bisa pakai sembarang sepatu yaaa. Ada jenis masing-masing sesuai keperluan
Saya baru tau kalau mau beli sepatu itu sebaiknya malam hari. Saya taunya kalau mau beli sepatu itu, saat sedang butuh sepatu dan ada uangnya wkwkwk…
Tapi tips-tipsnya memang ada benarnya juga ya …
Oh ya… bener banget. Pas malam hari kaki kita udah lebar jadi cocok buat milih sepatu yang pas.
Dan waktu ini cocok buatku yang kalau siang hari gak bisa shoping.