jenis gangguan menstruasi

5 Jenis Gangguan Menstruasi yang Harus Jadi Perhatian Cewek

Biasanya aku punya siklus haid sekitar 28 hari. Kadang maju atau mundur sih. Tapi Cuma beberapa hari doang. Nah bulan lalu aku sempat galau. Karena aku telat haid sampai sebulan lebih.

“Ada apa ya? Mungkinkah aku mengalami salah satu jenis gangguan menstruasi?”

Nggak bisa kupungkiri kalau aku merasa paranoid. Pikiran tentang penyakit berbahaya yang menyerang rahim seenggaknya pernah terlintas meski hanya sekilas saja. Bahkan aku sampai mencari informasi terkait urusan terlambat haid selain karena alasan hamil.

Jenis Gangguan Menstruasi

Gangguan Haid
Credit to www.pexels.com/id-id/@sora-shimazaki/

Sampai aku membuka artikel dari situs alodokter mengenai jenis-jenis gangguan menstruasi yang harus kita waspadai. Menurut artikel tersebut, siklus haid normalnya ya antara 21-35 hari. Kalau kulihat dari siklusku, maka nggak ada masalah. Normal saja.

Lantas pada kondisi apa sih kita bisa menyebut siklus haid kita bermasalah?

Well, menurut artikel itu ada beberapa kondisi yaitu sebagai berikut:

  • Darah yang keluar bisa terlalu sedikit atau banyak. Emang dasar ya kalau yang terlalu itu malah nggak baik. Nih salah satu buktinya.
  • Siklus mens nggak teratur.
  • Menstruasi terjadi lebih dari 7 hari.
  • Nggak mens lebih dari 3 bulan atau bahkan nggak mens sama sekali.

Dari beberapa kondisi tersebut, maka jenis gangguan menstruasi terbagi menjadi 5 yaitu:

1. Amenorea

Gangguan haid pertama ada yang namanya Amenorea. Kondisi saat kita nggak mengalami mens. Gangguan jenis ini terbagi menjadi 2 yaitu Amenorea primer dan sekunder. Apa sih perbedaan dari keduanya?

Amenorea primer adalah saat ada seorang cewek yang nggak mengalami mens bahkan hingga usia 16 tahun. Cewek ‘kan punya sel telur ya. Normalnya sih kita akan punya siklus mens untuk mengeluarkan sel telur yang nggak dibuahi.

Maka, saat nggak mengalami haid sama sekali berarti ya ada gangguan pada siklus haid. Penyebabnya ada beberapa hal yaitu kelainan genetik, gangguan otak yang mengatur hormon menstruasi, atau masalah pada indung telur atau Rahim

Sedangkan, kalau Amenorea sekunder adalah saat cewek di masa usia suburnya dan nggak hamil sudah pernah mens sebelumnya tiba-tiba nggak mens selama 3 bulan atau lebih. Kondisi ini bisa karena beberapa hal yaitu stress berat, menopause, penurunan berat badan yang berlebihan dan masalah kesehatan lainnya.

2. Dismenorea

Jenis gangguan haid kedua ada yang namanya Dismenorea. Mungkin gangguan ini sebenarnya nggak asing buat kita. Cuma selama ini kita nggak tahu saja apa nama gangguan ini di bidang kesehatan.

Kita pasti pernah merasa sakit perut di hari pertama atau kedua haid. Gejalanya mungkin berbeda-beda di setiap cewek. Tapi biasanya, kita akan merasa nyeri atau kram di perut bagian bawah. Kadang menyebar hingga ke punggung bawah dan paha.

Ternyata gangguan ini ada sebabnya lho, Gaes. Aku ya baru tahu setelah membaca artikel dari alodokter itu.

Kalau kita mengalami Dismenorea saat haid tu karena kadar hormon prostaglandin yang tinggi saat hari pertama haid. Dalam kondisi normal hormon ini akan berkurang kadarnya seiring waktu haid, bertambahnya usia dan sudah melahirkan.

Tapi kalau Dismenoreanya karena penyakit sesuatu. Maka bisa jadi, nyeri perut bukannya menghilang. Malah tambah parah.

3. Menorrhagia

Jenis gangguan menstruasi ketiga ada yang namanya Menorrhagia. Dimana kita akan mengeluarkan darah haid yang terlalu banyak sampai mengganggu aktivitas kita.

Aku ingat pernah punya teman saat di pesantren yang mungkin mengalami gangguan ini. Suatu ketika saat dia haid, darahnya mengalir terlalu deras. Bahkan pembalut saja kayak yang nggak bisa menampung volume darah yang keluar.

Temenku tu sampai pucet dan lemes gitu dah. Mirip kayak kena anemia. Bahkan dokter yang bertugas di pesantren kala itu harus merujuknya ke rumah sakit.

Kalau ingat masa itu, aku agak ngeri juga ya. Soalnya, temenku tu kayak yang setiap jam harus ganti pembalut. Itu pun masih tembus-tembus.

Penyebab gangguan Menorrhagia adalah perubahan pola makan, sering olahraga, gangguan hormon, infeksi atau peradangan di vagina dan leher rahim, sampai kanker rahim atau kanker serviks.

4. Oligomenorea

Selanjutnya ada saat cewek jarang sekali mendapatkan haid. Siklusnya bisa lebih dari sebulan sampai 3 bulanan. Atau cewek itu mengalami haid hanya 2 atau 3 kali dalam kurun waktu setahun.

Nama jenis gangguan haid ini adalah Oligomenorea. Biasanya terjadi pada cewek-cewek yang baru pubertas atau wanita menjelang masa menopause. Salah satu penyebabnya karena aktivitas hormon yang nggak stabil pada masa tersebut.

Selain itu, bisa juga karena penggunaan kontrasepsi hormonal kayak yang terjadi pada emakku. Sering melakukan aktivitas fisik yang berat pun bisa cewek mengalami Oligomenorea lho. Dan masih banyak lagi penyebab lainnya.

5. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Kita tentu sudah nggak asing sama istilah PMS atau premenstrual syndrome. Bahkan kadang ini jadi semacam pembenaran kala ada cewek yang lagi mood swing, gelisah, cemas atau mudah emosi. Termasuk kalau ada gejala nyeri perut, sakit perut dan muntah.

Apabila PMS terasa cukup berat sampai mengganggu aktivitas. Maka ini bisa jadi salah satu jenis gangguan menstruasi yang bernama Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Hal fatal yang ada bahkan cewek yang mengalami ini bisa punya keinginan untuk bunuh diri. Iyes. Emang separah itu, Gaes.

Beberapa hal yang ikut berperan dengan jenis gangguan ini adalah factor keturunan, kelebihan berat badan, jarang olahraga dan lain-lain.

Nah, Gaes. Meski informasi tentang gangguan haid ini banyak tersedia di mesin penelusuran. Tetap saja, kita nggak boleh melakukan self diagnose ya.

Kita tetap butuh bantuan dokter untuk mengetahui jenis gangguan yang kita alami dengan pasti. Termasuk bagaimana cara mengatasinya. Semoga bermanfaat.

Related Posts

19 thoughts on “5 Jenis Gangguan Menstruasi yang Harus Jadi Perhatian Cewek

  1. Aku dulu sebelum nikah selalu banyak dan sering haidnya. Syukurlah enggak ada masalah apa2. Cuma ya emang ribet ganti pembalut tiap jam dan masih sering tembus

  2. Pada sebagian wanita datang bulan tidak rutin dianggap biasa. Padahal ternyata itu bisa diindikasikan sebagai gangguan kesehatan ya. Saya sendiri pun baru paham akan hal ini

  3. Pernah kena dismonera parah dan emang sakiiit banget kalau lagi haid. Emang perlu periksa ke dokter, bukan dokter umum biasa tapi dokter spesialis kandungan. Jadi walau belum nikah, USG aja, buat lihat apakah ada masalah di rahim atau sehat-sehat saja.

  4. Syukurnya saya tdak mengalami gangguan menstruasi yang berarti, tetapi artikel ini memberikan pencerahan yang sangat luas soal menstruasi.

  5. Untuk istilah-istilah di atas memang gak terlalu familiar oleh daku.
    Pahamnya adalah kalau udah senewen awas deh PMS merayapi haha..
    Meski begitu, intinya kalau udah ada masalah yang sangat mengganggu kesehatan memang kudu cepet ya konsultasi.

  6. PMS itu yang kadang bikin aku pengen makan orang. Hahaha….Saking nggak terkendalinya emosi. Kalau lagi dapet, dua hari pertama aku memilih off semua kegiatan di luar.

  7. Wah ternyata banyak juga ya mbak, gangguan menstruasi itu
    Aku selama ini kalau menstruasi, palingan ya nyeri dikit gitu atau juga PMS

  8. sehabis melahirkan momen haid lagi dengan lancar nih ditunggu tunggu banget. agak kaget jga kemarin nifas sampe 60 hari.. semoga ga ada gangguan menstruasi nih

  9. Ada berbagai macam istilahnya ya ternyata untuk gangguan pada menstruasi. Selama ini sih aku pernahnya mengalami Dismenorea. Untungnya sakitnya masih skala kecil sih menurutku karena dengar cerita beberapa teman ada yang sampai merasakan kram perut sampai gak bisa berativitas.

  10. ngga enak loh punya gangguan menstruasi itu. aku sering denger cerita dari temen2 yang punya keluhan, itu ya ngga nyaman untuk mereka. semoga aja bisa mendapat penanganan terbaik ya. aku aja biasanya siklus aja ngga tetap udah mumet..

  11. Bener ih itu adekku sebelum dan sesudah mens juga sensitif bangett tapi untuk kondisi tubuh katanya dia lebih parah pas PMS alias premens

  12. Hal-hal tersebut di atas yang perlu sangat diperhatikan sebagai wanita yaa..
    Kalau ada gejala yang berlebihan, alangkah lebih baiknya untuk periksakan ke dokter daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *