Sembelit Pada Anak, Bagaimana Cara Mengantisipasinya? – Salah satu penyebab sakit perut pada anak adalah sembelit. Keadaan dimana anak kesulitan mengeluarkan feses. Beberapa anak malah cenderung menghindari buang air besar (BAB) karena merasa takut dengan rasa sakitnya. Setidaknya, hal itu dialami oleh adik bungsuku ketika sembelit menyerang. Dia bahkan nangis-nangis ketika terpaksa harus BAB.
A. Apa Saja Penyebab Sembelit Pada Anak
Bukan sekali dua kali adikku terkena sembelit. Beberapa kali tepatnya. Dan itu menimbulkan rasa iba. Kalau kata emak-bapakku,
Maafin kalau roaming ya. Itu bahasa sehari-hari keluarga kami. Bahasa Madura. Intinya mah, emak-bapakku rela sakitnya digantikan oleh mereka. Aku sih yakin ya, semua orang tua akan bersikap sama seperti emak-bapakku. Iya kan?
Terus, apa sih biasanya penyebab sembelit pada anak? Akan aku bagikan pada kalian, kemungkinan penyebab yang terjadi pada adikku.
1. Sembelit Bisa Karena Kurang Asupan Serat
Seperti anak kecil pada umumnya, adikku juga nggak suka mengonsumsi sayuran. Kalau nggak dipaksa oleh mama dan kakaknya, dia nggak akan menyentuh masakan dengan sayuran didalamnya sedikit pun. Selain itu, dia juga jarang mengonsumsi buah. Ini, salah emak dan kakaknya sih, jarang menyediakan buah di rumah. Hehe…
2. Sembelit Bisa Juga Karena Kurang Minum Air Putih
Adikku itu type yang nggak suka minum. Bahkan setelah makan, kalau nggak diingatkan untuk minum dia bisa nggak minum sama sekali. Apalagi ketika main. Dia bisa lupa sama sekali dengan air. Kadang aku berpikir, apa iya dia nggak merasa haus? Atau ketika sehabis makan, kok bisa dia nyaman nggak minum?
Ah iya, dia nggak keberatan dengan minum jika airnya berasa. Katakan saja, susu, es teh atau minuman-minuman kemasan itu.
3. Jarang Bergerak juga Bisa Menyebabkan Sembelit
Beberapa sumber menyebutkan salah satu penyebab sembelit pada anak adalah jarang bergerak. Kalau adikku, hal ini nggak berlaku. Dia adalah anak yang aktif. Malah yang susah adalah membuat dia diam sejenak saja kalau siang hari. Dipaksa tidur siang pun kadang nggak sudi. Ada yang samaan punya anak kayak adikku begini.
Tapi e tapi, nggak menutup kemungkinan anak lain yang nggak banyak gerak bisa terkena sembelit ya bu-ibu Sahabat Filia. Jadi, tetap waspadalah… waspadalah.. Aku jadi merasa mirip Bang Napi.
4. Efek Samping Obat
Ini bukan penyebab yang dialami oleh adikku. Waktu itu adikku nggak mengonsumsi obat. Kenapa aku sebutin di sini?
Karena katanya ada beberapa obat yang efek sampingnya menyebabkan sembelit. Nggak tahu juga sih obat apa saja. Tapi, akan lebih baik jika sebelum memberikan obat pada anak, kita berkonsultasi dulu ke dokter. Hal-hal terkait obat-obatan yang dikonsumsi juga.
5. Stress
Nah ini lagi. Jangan anggap remeh stress ya bu-ibu Sahabat Filia. Anak kecil juga bisa terkena stress lho. Beberapa anak menampakkan gejala stressnya ya dengan sembelit ini. Jadi, kita harus meluangkan banyak waktu untuk mereka. Curahkan segenap kasih sayang bu-ibu, sebelum waktu keemasannya lewat begitu saja. Sepakat ya.
Itu tadi beberapa penyebab sembelit yang mungkin bu-ibu Sahabat Filia wajib tahu. Beberapa ku dapat dari diagnosa yang ada pada si bungsu. Beberapa yuni dapat dari sini-situ-sana. Hal ini semata-mata biar kita tahu penyebabnya. Jadi, nggak sembarangan ambil tindakan penyembuhan.
B. Bagaimana Mengantisipasi Sembelit Pada Anak?
Sembelit itu nggak enak. Orang dewasa saja akan tersiksa dengan sakit perutnya. Apalagi anak-anak. Betul nggak?
Lalu, bagaimana aku dan emakku mengatasi sembelit pada si bungsu? Ada beberapa cara yang kami lakukan.
1. Memberi Sayuran dan Buah untuk Makanannya
Dia memang paling ogah sama sayur. Tapi aku dan emak nggak menyerah. Kami buat sayur yang dia mau. Misalnya saja sayur bening bayam atau daun kelor. Kalau kata Orang Madura tu ya Maronggi.
Desye paling doyan kan masakan yang berkuah-kuah gitu. Kalau biasanya sayur-sayurnya dipinggirin, eh emakku yang lumayan ceriwis itu langsung menyuapinya. Tak lupa kami akan sediakan buah-buahan di rumah. Biasanya sih papaya atau pisang.
2. Kebutuhan Cairan Tubuh Anak Terpenuhi
Aku dan emakku akan selalu mengingatkan dia untuk minum setelah minum. Juga, membiasakan dia minum air putih minimal 8 gelas sehari.
3. Anak Tetap Aktif Beraktifitas
Kalau masalah ini nggak perlu dikhawatirkan. Tanpa diminta pun dia sudah aktif dengan sendirinya. Paling-paling kami cuma mengingatkan dia untuk nggak lupa pulang ketika adzan berkumandang.
4. Obat Pencahar
Terakhir, kalau sudah nggak bisa diselesaikan dengan ketiga cara di atas, ya kami kasih obat pencahar. Meski kami nggak sampai melakukan ini sih. Karena obat pencahar itu ‘kan nggak bisa seenaknya kita kasih sama bocah ya. Mesti atas anjuran dokter juga.
Sebenarnya ada sih yang dilakukan emakku pada si bungsu pas sembelit. Beliau memberi sabun di duburnya. Katanya biar nggak susah keluar feses adikku. Nggak tahu sih, emak dapat infonya darimana. Dan emang bener, meski dia tetap saja kesakitan feses itu keluar juga. Hehe…
Jadi, itulah tadi curhatan ala Yuni mengenai sembelit yang menimpa si adik bungsu. Saat ini dia udah nggak sembelit lagi. Aku yakin mainnya juga udah aktif banget bareng bocah-bocah lainnya di sekitar rumah. Yah, lebih baik sih daripada yang dipantengin cuma gawai. Mending dia bersosialisasi sama teman sepermainan ‘kan.
With Love
Filia Suka Nulis
Kalau anak sembelit pasti bikin ortu cemas ya… biasanya anak suka nangis kalau perutnya terasa begah….baiknya mengikuti langkah2 diatas supaya anak tidak mengalami sembelit. TFS mbak
Banget, Mbak. Kasihan juga jadinya.
Nah ini sih yg perlu dijadikan edukasi bersama kalo pas sembelit itu langkah pertamanya harus dengan asupan buah dan mineral, jangan langsung di kasih obat pencahar
Iya mbak. kadang kita suka abai sama begini.
Sembelit itu rasanya nggak enak banget. Aku pernah merasakan sembelit parah sewaktu pulang dari opname karena DBD. Begitu sampai di rumah kepengen BAB, tapi sampai satu jam lebih nggak keluar dong. Sampai nangis-nangis. Segitu aku udah gede, lho. Udah dewasa maksudnya, hahaha …
Akhirnya apa coba? Makan pepaya sambil nongkrong di kloset.
Bukti banget bahwa buah-buahan nggak boleh ketinggalan dalam menu harian.
Dan pepaya memang paling ampuh selain pisang. Hehehe
Baru tahu kalo anak kecil ternyata bisa stres juga, ya?
Dulu anak pertamaku sering ngerasain sembelit gitu. Jadi sering aku kasih obat pencahar, soalnya susah banget maem buah dan sayur.
Nah ini yang kadang nggak terdeteksi kan mbak.
Bener banget ini, saya kalo sembelit jg biasanya karena kurang buah. Kalo rajin BAB jg lebih lancar. Makasih mba sharingnya
Kasiham banget kalau anak kita sembelit. Ak tega banget. Bener sih apa yg ditulis mba untuk anak bnykin makan sayur, buah dan minum…Smg anak2 kia tak mengalami sembelit y mb.
Jangankan anak kecil, orang dewasa juga pastinya merasa tidak nyaman kalau mengalami sembelit. Menjaga pola makan yang sehat pastinya akan menghindari sembelit, terutama cukup asupan seratnya ya…
Sepakat, Mbak. KAlau anak kecil jadi kasihan kalau kena sembelit.
Sembelit.. duh jangan sampe kena lagi deh. Kapan hari si kecil juga sembelit. Dan aku sedih banget liat dia kesakitan. huhuhu.
Setiap emak pasti begitu sih Mbak. Emak yuni juga pas adik yuni sembelit.
Setuju semua, apalagi Poin 3 benar banget, pernah anakku sembelit krn habis sakit kurang gerak. Lalu setelah sembuh tak ajak olahraga jalan tiap pagi….
Orang dewasa aja kalau sembelit udah sakit banget yaaa, apalagi kalau anak-anak. Tks loh Mbak Yuni, tulisannya bermanfaat sekali.
Iya Mbak. Yuni kadang juga suka lupa minum air putih.