syarat menjadi apoteker

Pingin Kerja Di Apotek? Ini Syarat Menjadi Apoteker Profesional

Adik sepupuku baru saja curhat. Katanya, dia pingin kerja di apotek dan sedang mencari informasi mengenai apa saja syarat menjadi apoteker profesional.

Emang sih ya. Profesi apoteker tuh impian bagi banyak lulusan farmasi yang ingin berkarier di bidang kesehatan. Mereka punya peranan yang penting dalam memastikan pasien dapat obat yang tepat, memberikan saran tentang penggunaan obat yang aman, serta berkontribusi pada riset dan pengembangan produk farmasi.

Sayangnya, profesi ini membutuhkan kualifikasi khusus. Dalam artian, tidak semua jurusan bisa menekuninya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Makanya, adik sepupuku sedikit resah.

Syarat Menjadi Apoteker Profesional

Demi menghilangkan keresahannya, aku beberapa informasi mengenai langkah atau setidaknya apa saja persiapan adikku untuk memenuhi keinginannya. Menjadi seorang apoteker yang profesional.

Apoteker adalah seorang profesional kesehatan yang memiliki keahlian dalam obat-obatan dan bertanggung jawab atas penyediaan, pengelolaan, dan distribusi obat kepada pasien.

Sehingga, ada beberapa persyaratan yang harus adikku persiapkan untuk memastikan dia menjadi seorang apoteker yang profesional, antara lain:

Baca juga:  Probiotik – Mengenal Spesies dan Manfaatnya untuk Kesehatan

1. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Farmasi (S1)

Tidak semua jurusan bisa menjadi seorang apoteker. Karena tanggung jawabnya terkait obat-obatan. Di mana kalau terjadi kesalahan atau penyalahgunaan akan berakibat fatal.

Oleh sebab itu, langkah pertama yang harus adikku lakukan adalah menempuh pendidikan Strata 1 (S1) di bidang farmasi. Program studi ini biasanya memakan waktu 4 tahun.

Dia akan mempelajari berbagai mata kuliah yang terkait dengan kimia, biologi, farmakologi, dan teknologi farmasi. Setelah lulus, dia akan memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.).

2. Mengikuti Program Pendidikan untuk Profesi Apoteker

Setelah menyelesaikan pendidikan S1, adikku tidak serta-merta bisa langsung menjadi apoteker. Masih ada jenjang pendidikan lain yang harus dia selesaikan yaitu pendidikan profesi.

Program ini memakan waktu sekitar 1 tahun dan memberikan pelatihan yang lebih mendalam tentang praktek farmasi, manajemen apotek, serta etika profesi.

Sampai tahap ini, adikku akan belajar lebih banyak tentang tanggung jawab seorang apoteker dalam layanan kesehatan.

3. Lulus Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI)

Sebelum diakui sebagai apoteker, lulusan program profesi harus mengikuti Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI). Siapa yang mengadakan UKAI?

Komite Farmasi Nasional (KFN). Mereka akan menguji pengetahuan dan keterampilan calon apoteker.

Ujian ini penting ya. Karena kelulusannya menjadi syarat untuk mendapatkan sertifikat kompetensi yang akan adikku butuhkan saat praktik.

4. Mendapatkan STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker)

Begitu adikku mendapatkan Sertifikat Kompetensi, dia masih harus mengurus Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) ke Komite Farmasi Nasional. STRA berfungsi sebagai tanda bahwa adikku sudah memenuhi syarat untuk praktik sebagai apoteker di Indonesia.

Baca juga:  Syarat dan Cara Mengatur Diet Rendah Kolesterol untuk Mama

Apakah sudah selesai prosesnya? Ternyata belum ya, Gaes. Masih ada beberapa syarat lagi yang harus adikku urus.

5. Mengurus Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)

SIPA adalah dokumen resmi yang harus adikku miliki untuk bisa bekerja di apotek, rumah sakit, atau industri farmasi. Dinas Kesehatan setempat lah yang mengeluarkan setelah adikku mendapatkan STRA-nya nanti.

Ingat ya! Izin ini harus diperpanjang secara berkala. Di mana pihak Dinas Kesehatan bisa mencabutnya jika apoteker melanggar kode etik atau peraturan.

Apa saja yang harus adikku dan apoteker lainnya agak DinKes tidak mencabut izinnya? Intinya, kalian harus melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai apoteker dengan baik dan tidak menyalahgunakan profesi kalian.

6. Pengalaman Kerja dan Magang

langkah menjadi apoteker

Meskipun sudah memiliki STRA dan SIPA, pengalaman praktik sangat penting untuk membangun karier sebagai apoteker profesional. Banyak lho rumah sakit, apotek, atau perusahaan farmasi yang mencari apoteker berpengalaman atau pernah menjalani magang di tempat layanan kesehatan.

Pastikan kalian melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai apoteker dengan baik, yaitu:

  • Menjamin ketersediaan produk yang berkualitas di apotek.
  • Melayani resep dokter sesuai standar dan prosedur.
  • Berikan informasi kepada pasien seputar penggunaan obat dengan lengkap dan terperinci.
  • Lakukan pengelolaan atau manajemen apotek dengan baik.

7. Mengikuti Pengembangan Keahlian (Continuous Professional Development – CPD)

Setelah menjadi apoteker bukan berarti adikku sudah berhenti belajar lho. Untuk menjaga STRA tetap aktif, adikku yang nantinya akan menjadi apoteker harus mengikuti kegiatan pengembangan profesional berkelanjutan (CPD).

Baca juga:  4 Bahan Rumahan untuk Mengobati Sakit Gigi

Ini bisa berupa pelatihan, seminar, atau kursus yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang farmasi. Hal ini juga menjadi cara untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru di dunia farmasi dan kesehatan.

Tahu sendiri ‘kan dunia tuh terus berkembang. Kalau kita berhenti belajar. Ya sudah. Kita pasti akan ketinggalan.

Kisaran Gaji Apoteker Profesional

Saat kutanya ke adikku tentang kenapa dia pingin sekali menjadi seorang apoteker profesional. Apakah kalian tahu apa jawabannya?

Dia bilang bahwa apoteker profesional menawarkan prospek gaji yang cukup menjanjikan. Kalau kuulang penjelasannya tentang gambaran umum kisaran gaji apoteker di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Apotek atau klinik menawarkan gaji yang berkisar antara Rp4.000.000 hingga Rp6.000.000 per bulan.
  • Rumah sakit bisa mendapatkan gaji mulai dari Rp6.000.000 hingga Rp8.000.000 per bulan. Hal ini tergantung dengan skala rumah sakit dan pengalaman.
  • Industri farmasi terutama di bidang riset dan pengembangan, gajinya bisa mencapai Rp8.000.000 hingga Rp12.000.000 per bulan. Bahkan bisa lebih tinggi bila pengalamannya memadai.

Kesimpulan

Menjadi apoteker profesional bukanlah hal yang mudah. Kita membutuhkan pendidikan yang panjang, lulus ujian kompetensi, serta mengikuti pengembangan keahlian secara berkala.

Namun, dengan memenuhi semua syarat menjadi apoteker profesional, kita bisa menikmati karier yang stabil dan berperan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Selain itu, profesi ini juga menawarkan prospek gaji yang menjanjikan, terutama bagi mereka yang terus mengembangkan keterampilannya.

So, ada yang sama dengan adik sepupuku pingin kerja di apotek sebagai apoteker profesional? Pahami dengan benar persyaratannya! Lalu cari tahu juga perbedaan apoteker dan farmasi ya!

Referensi:

https://www.farmacare.id/agar-izin-apotek-tak-dicabut-ini-dia-syarat-menjadi-apoteker-profesional diakses pada tanggal 6 Oktober 2024 pukul 16.00 WIB

Related Posts

15 thoughts on “Pingin Kerja Di Apotek? Ini Syarat Menjadi Apoteker Profesional

  1. Kalau dilihat-lihat kayanya aku tertarik dengan dunia apoteker deh sekarang ini, tapi nasi sudah menjadi bubur nih andai duu aku ambil sekolah ini 🙂
    Betul banget mbak jadi apoteker profesional gak mudah harus menempuh berbagai pendidikan dan uji kompetisi yang gak mudah pastinya, Hebat buat para apoteker

  2. Wuiih banyak rernyata syaratnya ya? Saya pikir dengan lulus farmasi aja sudah cukup, ternyata harus kelulusan profesi, surat ujin apoteker, dll.. Ckckckck.. Memang kalau mau kerja di dunia kesehatan ga bs sebentar ya, mba

  3. Di tengah maraknya profesi yang tergeser olah AI, menurutku bidang kesehatan sih tetap laku ya. Termasuk bidang farmasi dan obat-obatan sih. Walaupun engga ada yang mau sakit sih, tapi vaksin dan imunisasi juga ranah farmasi kan.

  4. Pekerjaan yang spesifik memang butuh keahlian dan penguasaan ilmu yang mumpuni. Harus ada sertifikasinya karena menyangkut hidup dan nyawa manusia. Di keluarga saya, sebagian besar memang terlibat dengan dunia medis. Dua diantaranya adalah apoteker.

    Seru juga saat ikutan menyusur dan mempelajari bagaimana para apoteker ini memahami tulisan yang sesungguhnya adalah “kode” di resep yang dibuat oleh para dokter. Tujuannya sih memang untuk keamanan dan kerahasiaan. Dan agar tidak mudah dibaca oleh publik yang mungkin saja tergoda untuk memalsukan atau menyalahgunakan obat.

  5. Sepupu aku pengen banget jadi apoteker katanya pengen punya apotek , seneng dia lihat obat2 gitu apalgi yg kapsul warna warni heheh

  6. Sepadan ya dengan perjuangan menempuh pendidikan yang panjang, mesti lulus ujian kompetensi, serta mengikuti pengembangan keahlian secara berkala karena apoteker profesional menawarkan prospek gaji yang cukup menjanjikan.

  7. Salah satu pekerjaan yang banyak peminatnya ini. Sehingga kerap kali kalo lulus SMP udah mau mendaftar ke sekolah farmasi biar melanjutkan ke jenjang berikutnya lebih mudah lagi ya

  8. Beberapa waktu lalu menghadiri event apoteker dan menyadari satu hal kalau mereka ini salah satu profesi yang bisa kasi obat yang berkaitan ma nyawa seseorang. Bahkan apoteker lbh mudah ditemui drpd dokter, krn datang ke apotek gk perlu bikin janji dulu. Itulah sebabnya untuk menjadi apoteker gak mudah dan tentu ada ujian2 sertifikasi profesi juga supaya bertanggungjawab dengan pekerjaannya ya.

  9. Ternyata harus menempuh program profesi apoteker, ya. Saya pun menyangkanya lulus S1 langsung jadi apoteker. Saya rasa banyak juga nih yang belum tau tentang ini. Berguna sekali infonya

  10. Aku jadi inget kalau ada sepupu yang sudah tau anaknya minat ke apoteker, sehingga sejak SMA uda diarahkan sekolah kejuruan farmasi. Ini akan menambah kecekatan dan ketepatan saat merintis menjadi apoteker profesional.

  11. dibalik gajinya yang mentereng terdapat perjuangan pendidikan yang lumayan juga untuk bisa menjadi apoteker. Semangat untuk semua calon apoteker. Keberadaanmu sangat dibutuhkan khususnya di kabupaten pelosok/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *