Filiasukanulis.com – Saat baru lulus kuliah, wajar jika kita keluar masuk perusahaan untuk menyerahkan lamaran pekerjaan. Berharap mereka akan memberi kesempatan dan memanggil kita untuk interview.
Makanya sebagai freshgraduate, kita harus bisa membuat CV yang menarik. Hal ini bertujuan agar tim perekrut mau membaca hingga akhir dan merasa wajib untuk mewawancarai kita.
Namun sebelum itu, ada yang harus kita ketahui. Beberapa hal mengenai apa sebenarnya tujuan interview?
4 Tujuan Interview yang Perlu Kita Ketahui
Namanya juga perusahaan yang selalu mengutamakan profit. Mereka nggak akan melakukan sesuatu tanpa tujuan yang jelas. Sayang sama biaya yang dikeluarkan dong pasti. Iya nggak sih?
Begitu juga halnya dengan wawancara kerja. Pasti ada tujuannya.
#1 Proses saling mengenal
Bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Kalau perusahaan tentu konsepnya bukan tentang kasih sayang dan lain-lain. Tapi, tetap saja. Kita nggak akan nyaman bekerja sama dengan orang yang nggak kita kenal.
Beda ceritanya jika mereka sudah mengenal kita. Paham apa saja kemampuan yang kita miliki. Potensi yang ada untuk kemajuan perusahaan dan lain sebagainya.
Proses wawancara bertujuan untuk hal ini. Mengenal siapa calon karyawan yang ingin bekerja dengan perusahaan. Maka, akan lebih baik jika kita mencari tahu tentang perusahaan dan posisi yang kita inginkan sebelum mengikuti wawancara.
#2 Konfirmasi Data
Pada saat menyerahkan surat lamaran kerja, pasti ada lampiran CV yang menyertai. Kita akan menuliskan seluruh informasi yang terkait dengan posisi yang kita inginkan di sana.
Proses interview juga bertujuan untuk mengonfirmasi semua data yang telah dituliskan oleh calon karyawan pada CVnya. Latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan lain-lain akan menjadi bahan pertimbangan bagi tim rekrutmen untuk menerima calon karyawan atau nggak? Misal, apakah kita berasal dari Kampus Vokasi pencetak enterpreneur tangguh dan lain-lain.
Sebenarnya persentasenya kecil sih akan ada informasi yang nggak sesuai. Dengan kata lain, sedikit sekali calon tenaga kerja yang mengada-ada untuk informasi yang tertera pada CV. Tapi, tetap saja setiap detailnya harus terkonfirmasi ‘kan?
#3 Eksplorasi kompetensi
Apa sih yang ingin dieksplorasi oleh tim rekrutmen dari calon karyawannya?
Sebelum itu, kita perlu memahami bahwa kompetensi terbagi menjadi dua yaitu hard skill dan soft skill. Kedua hal inilah yang akan menjadi target eksplorasi mereka.
Hard skill merupakan kemampuan yang sudah kita pelajari masa kuliah. Mudah sekali membuktikannya. Karena ini kemampuan yang nyata. Misal, kita kuliah di bidang agronomi dan kita akan melamar pekerjaan sebagai staff pembibitan. Maka, kita akan ditanya seputar masalah pembibitan.
Berbeda halnya dengan soft skill. Kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan dan lain sebagainya akan sulit dibuktikan. Tapi, ini tetap akan menjadi target eksplorasi mereka atas calon karyawan.
#4 Pengamatan perilaku
Hal lain yang dibutuhkan selain keahlian dalam mencari pekerjaan adalah attitude. Bukan berarti kita harus mendewakan perusahaan ya. Tapi lebih bagaimana kita bersikap.
Apakah kita bisa bersikap sopan? Bagaimana sikap kita saat berbincang dengan rekan kerja? Apakah ada eye contact? Dapatkah kita menghargai kepada sesama karyawan? Dan lain sebagainya.
Tujuan Interview Nggak Hanya Sekedar Konfirmasi Data ya
Nah, sudah jelas ‘kan sekarang? Interview nggak hanya sekedar bertanya tentang latar belakang pendidikan, kompetensi dan segala informasi tentang kita.
Lebih dari itu, ternyata ada empat tujuan interview. Maka dari itu, kita harus menyiapkan segala sesuatunya. Agar kita bisa melaluinya dengan mudah.
Selanjutnya, kita siap menghadapi tantangan dunia kerja. Jika ingin lebih menguasai wawancara kerja, bolehlah kita belajar melalui aplikasi siap kerja yang banyak tersedia melalui online lho.
Jangan segan untuk mencari lowongan kerja tingkat SMA/SMK terupdate ya. Yang penting persiapkan kemampuan diri, personal branding dan soft skill.
Semoga bermanfaat.
Diantara sekian banyak yang disebutkan, sepertinya salah satu faktor penentu adalah attitude ya.
Soalnya saya pernah juga interview orang. Di atas kertasnya oke, angkanya juga masuk. Tapi dari segi cara bicara, gestur tubuh dll seperti kurang pas dan kurang sopan, kadang ngerasanya jadi ga sreg aja gitu.
Hooh, Kak. Karena mau seberapa pinter dan mampunya kalau attitudenya kurang baik ya jadi minus juga akhirnya….
Poin 3 dan 4 ini kalau nggak hati-hati bisa kejebak sama pertanyaan yang malah bikin jawabnya blunder. Memang segala mental dan pemahaman benar-benar harus disiapkan dalam interview ini.
Betul, Kak. Kadang kita suka terjebak emang. Hehehee
Wah iya, jadi inget jaman dulu pernah ikut interview juga. Kebanyakan sih malah diajakin ngobrol biasa gitu, ditanya apa opininya terhadap masalah ini atau masalah itu. Jadi bener-bener proses mengenal ya mbak
Yupz,,, kan katanya kalau nggak kenal makanya nggak sayang. Hehehehe
Jadi ingat pengalaman saya gantiin atasan saya buat interview supervisor baru. Emang semuanya harus digali dalam waktu yang terbatas ya, mulai dari soft dan hard skill, personality sampai kira-kira orang tersebut klik dan bisa bekerja bareng apa nggak..
Iya banget. Secara kan kita mau bekerja sama dengannya. Hoho
interview ini biasanya yang menentukan kita lulus apa nggak ya dalam tahapan mencari kerja ini. jujur nih aku dulu pernah bego banget dalam wawancara pas ditanya alasan melamar di posisi X aku jawabnya karena cuma itu posisi yang pas buatku. hahaha. langsung auto dicoret namaku padahal itu penerimaan badan keuangan
Nah. kadang pengalaman memang suka bikin nyeri-nyeri ulu hati. Hehehehe
Wahhh bener banget, dari hal itu semua nanti bakal dilihat perkembangannya setelah masuk bekerja.. Walaupun sudah diterima juga harus dijaga dengan baik sikap dan perilakunya…
BEtul sekali… Attitude memang paling utama sih menurutku.
Saya sering kali gagal dalam interview, karena saya seringkali gugup dan grogi akibatnya saya tidak bisa taktis dalam menjawab setiap pertanyaan. Banyak sekali trik yg digunakan si pewawancara utk mengulik dan mengorek data si narasumber.
Nah, kakak bisa belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik. bisa dengan aplikasi siap kerja yang banyak tersedia secara online.
Proses saling mengenal dan pengamatan perilaku bener banget. Banyak orang CV-nya bagus, tapi (maaf) attitudenya gak bagus. Hehehe. Banyaaaaak yang begitu.
Setuju, Mbak. Makanya sih ya. Attitude juga sama pentingnya dengan segala kemampuan yang dimiliki. Hehehehe
Proses wawancara ini memang penting banget biar kita yang mau merekrut paham dengan perilaku si pelamar. Yes or not nantinya bukan ditentukan dari segi CV yang bagus, nilai okay, tapi juga sikapnya gimana bagus atau enggak.
Bener banget, Kak Eri. Kadang CV bagus tapi sikap oke juga membuat tim perekrut menolak menerima. Hehehehee
Betul kata mas Fajar. Attitude itu menentukan banget. Baru kemarin abis nge-interview orang, pintar wawasannya luas dan pengalaman banyak. Tapi pas saya kena dia banyak bicara berlebihan dan terkesan ngga sopan. Saya putuskan dia ngga lolos divisi saya. Selang beberapa waktu rupanya dia diambil sama divisi sebelah, lalu dengar dari rekan dia sama kerjaannya terlalu ngeremehin dan kurang inisiatif untuk bertanggung jawab sama kesalahannya. Nah kaaan, jadi siapa yg rugi kena orang seperti dia, perusahaan juga…
Thanks for sharing betewe mbak Yuni, ini manfaat banget ^^
Nah benar. Seharusnya kan namanya kerja tim kan kudu bisa saling menghormati dan tanggung jawab ya, Kak.
Skill bisa digali
Tapi tidak untuk attitude yaaa.
Satu lagi suami saya pernah meng interview yg dia lihat adalah gesture tubuh dan cara berbicara. Kalau lemes dan gagap mau sebagus apapun CV dan skillnya dia tdk tertarik.
Nah lho. Berarti bagaimana teknik berkomunikasi juga penting ya, Kak. Noted banget nih.
Tahun lalu, kantor suamiku buka lowongan untuk posisi tertentu, karena masih pandemi, interview dilakukan secara online, jadi gesturenya gak bisa dilihat secara langsung face to face, hanya via zoom. Kebetulan suamiku salah satu yang ikut mewawancarai, jadi aku denger semua prosesnya, suami posisi WFH. Nah, sebagai tambahan penilaian, setiap interview semua ditanya akun media sosialnya (FB, Twitter, IG dll). Dari sana HRD akan menilai jempolnya mengarah kemana, sering galau atau nggak, ada ujaran kebencian atau nggak, share hoax atau nggak dst.
Dan pastinya gak ada kesempata untuk hapus-hapus karena pengecekan dilakukan bersamaan dengan saat interview. Kecuali ya, dia udah bebersih sebelumnya
Jadi memang interview ini penting sekali dalam pengambilan keputusan untuk menerima karyawan. Nah, selain attitude secara langsung, attitude di media sosial juga harus dijaga
Nah. betul-betul… Sosial media. Nggak bisa dipungkiri sih ini. Di jaman yang serba online begini, kita bisa dikenal juga lewat media sosial. Kudu benar-benar menjaga media sosialnya. Nggak boleh iseng sana-sini lagi ya kan. hehehehe
Betul juga ya, termasuk yang ingin tahu tentang pengamatan perilaku calon karyawan.
Istilahnya, perusahaan juga pengennya dapat karyawan yg ngga mengganggu budaya kerja
Betul sekali. Perusahaan pasti selalu inginkan situasi kerja yang kondusif dong ya….