Rencana Keuangan Keluarga adalah bagaimana mengatur finansial yang dimiliki oleh sebuah keluarga. Dalam hal ini ibu sebagai manager keuangan. Sehingga, penghasilan mereka bisa mencukupi berbagai kebutuhan dan masih bisa menabung untuk tujuan finansial jangka pendek mau pun panjang. Tentu saja akan berbeda ketika mengatur keuangan di kala single.
Pentingnya Perencanaan Keuangan Keluarga
Ada beberapa contoh kasus keluarga yang nggak membuat perencanaan keuangan. Minimal itulah yang terlihat dari luar. Maksudku, bagaimana mereka mengeluarkan uang untuk membeli barang dengan mudah. Tanpa menghiraukan apakah barang tersebut memang diperlukan atau nggak.
Padahal sorry to say, mereka adalah keluarga yang mengandalkan hasil laut sebagai sumber penghasilan. Kadang ombak bersahabat dan mendapatkan hasil yang melimpah. Namun nggak jarang ombaknya begitu mengerikan sehingga nggak bisa menangkap ikan. Sementara kutahu, keluarga tersebut nggak memiliki usaha sampingan sebagai sumber penghasilan.
Makanya, kita harus membuat rencana keuangan keluarga, agar nggak besar pasak daripada tiang. Jadi, ada beberapa hal yang menjadi sebab penting adanya perencanaan keuangan keluarga, sebagai berikut:
- Membantu kita untuk menentukan prioritas pengeluaran.
- Mengatur alokasi dana dari prioritas yang telah kita tentukan.
- Mengawasi pengeluaran yang sudah direncanakan dengan baik.
- Merencanakan tujuan finansial jangka pendek mau pun panjang.
- Hidup jadi lebih tenang dan sejahtera.
Tips Menyusun Rencana Keuangan Keluarga yang Baik
Ada beberapa tips yang akan kusampaikan mengenai bagaimana menyusun rencana keuangan keluarga yang baik. Hal ini adalah hasil pengamatanku dari apa yang dilakukan oleh emak-bapakku atau sanak famili yang kebetulan dekat denganku. Diantaranya:
1. Mendiskusikan Rencana Keuangan Keluarga dengan Pasangan
Keuangan adalah hal paling krusial dalam keluarga. Teman-teman pasti pernah mendengar ada kasus kriminal dimana ada suami yang tega mencederai istrinya karena masalah ekonomi. Atau sebaliknya.
Nah, kita harus menghindari kejadian seperti itu. Bagaimana caranya?
Kita harus mendiskusikan urusan keuangan dengan pasangan. Seenggaknya, kedua belah pihak harus terbuka mengenai penghasilan, aset bahkan utang masing-masing.
2. Memiliki Kebiasaan yang Baik dalam Mengelola Uang
Maksudnya adalah kita bisa menyisihkan uang untuk tabungan atau investasi begitu menerima penghasilan. Baru kemudian mengatur sisanya untuk memenuhi berbagai keperluan termasuk membayar utang. Selain itu, kita perlu mengusahakan agar pengeluaran bulanan keluarga nggak mencapai angka 50% dari nominal penghasilan suami dan istri.
Susah? Ya emang susah. Tapi kalau nggak dimulai dan diusahakan maka selamanya nggak akan bisa. Jadi, yuk semangat membangun kebiasaan baik dalam mengelola uang!
3. Mengendalikan Pengeluaran secara Bijak
Urusan belanja bagi wanita itu bisa menjadi self healing lho. Tapi harap diingat! Mengatur pengeluaran dengan bijak juga hal yang paling penting. Apalagi kalau sudah berkeluarga.
Ingatlah untuk selalu membuat skala prioritas dalam pengeluaran. Ini bukan berarti kita menjadi pelit ya. Tapi kita hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan tanpa mengesampingkan kualitas.
4. Tentukan Tujuan Finansial Berjangka yang ingin dicapai
Menabung tanpa motifasi mungkin akan jadi tabungan sementara saja. Kita bisa saja mengambil tabungan untuk membeli barang dengan dalih belum ada kebutuhan apa-apa ini. Hingga tanpa terasa, ternyata tabungan sudah ludes nggak bersisa. Kemudian berkilah, oke masih ada bulan depan untuk menabung.
Maka dari itu, akan lebih baik jika kita menentukan tujuan finansial berjangka bersama pasangan. Misalkan berapa tahun lagi kita dan pasangan memutuskan untuk membeli rumah, biaya pendidikan anak dan lain sebagainya.
Kita harus menuliskan semua tujuan-tujuan tersebut dan mulai menabung. Tentu saja hal ini bisa menjadi rem apabila kita tergoda untuk belanja. Terlebih jika masa-masa pesta diskon. Namanya juga wanita. Hehehe…
5. Menyiapkan Dana darurat
Hidup ini nggak selamanya berjalan lurus sesuai apa yang kita rencanakan. Ada kalanya kita mengalami force majore. Sesuatu hal yang nggak diduga dan malah membutuhkan dana yang nggak sedikit. Sehingga, kita nggak bisa menutupinya dengan dana bulanan yang sudah ada.
Oleh karena itu, kita harus menyiapkan dana darurat. Agar nggak mengganggu stabilitas rencana keuangan keluarga yang lain. Cemiau.
6. Sebaiknya Menghindari Utang
Saat ini, kita seakan diberi kemudahan akses untuk berhutang. Coba saja kita perhatikan. Ada berapa banyak sms pemberitahuan mengenai mudahnya seseorang atau badan usaha memberikan pinjaman online. Bahkan ada yang tanpa jaminan.
Tapi, Bu-ibu. Sebisa mungkin, kita harus menghindari utang. Apalagi utang dengan bunga tinggi seperti kartu kredit dan kredit tanpa agunan.
Kalau terpaksa maka pilihlah pinjaman online terbaik dengan suku bunga kecil. Katakan saja 3-4% setiap bulannya. Kita nggak perlu mengeluarkan biaya administrasi jika ingin melunasi di awal. Kayak Tunaiku misalnya.
Tunaiku
Tunaiku adalah situs pinjaman online yang merupakan produk dari Amar Bank. Situs ini berada di bawah naungan Bank resmi di Indonesia yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Sehingga, kita harusnya merasa aman jika meminjam dana melalui tunaiku.
Ketika kita meminjam dana, tunaiku akan memberikan suku bunga yang rendah. Yaitu 3-4% setiap bulannya. Selain itu, mereka nggak akan membebankan biaya administrasi ketika kita ingin melakukan pelunasan di awal.
Cara pembayarannya pun mudah. Kita bisa membayar melalui transfer dari ATM atau mobile banking, teller bank, minimarket dan autodebit BCA.
Selanjutnya, semoga perencanaan keuangan keluarga tetap stabil ya, Bu-ibu.
7. Menambah Sumber Penghasilan
Seiring dengan berjalannya waktu, maka kita akan mendapatkan banyak sekali pengalaman. Hal ini juga mungkin akan berimbas pada meningkatnya pendapatan. Sehingga, akan lebih baik jika kita berinvestasi untuk menambah sumber penghasilan.
Apa saja jenis investasi yang mungkin kita lakukan? Bisa saham, reksadana, logam mulia, properti atau bisnis riil. Investasi ini bisa kita anggap sebagai tabungan jangka panjang lho.
8. Berinvestasi pada Diri Sendiri
Dalam mengelola keuangan keluarga, kadang kita melupakan hal yang paling dasarnya. Berinvestasi pada diri sendiri. Padahal, diri kita adalah aset paling utama lho.
Maka, kita perlu terus belajar dan meningkatkan skill kita melalui kursus, study lanjutan atau pun training. Dimana keahlian kita inilah yang bisa menjadi aset paling berharga.
Rencana Keuangan Keluarga yang Baik
Rencana Keuangan Keluarga adalah bagaimana mengatur finansial yang dimiliki oleh sebuah keluarga. Sehingga kita nggak mudah menghamburkan uang untuk keperluan yang nggak bermanfaat.
Selain itu, kita nggak boleh menunda-nunda urusan menabung ya Bu-ibu. Semoga Bermanfaat.
Aku memang belum memiliki keluarga kecil atau yang lain. tapi berusaha membangun keuangan secara baik, disini saya mendapatkan referensi beberapa dari artikel ini.
Nggak papa dong belum punya keluarga. Yang penting finansial stabil. Tinggal cari calon deh setelah itu. Hehehe
baca ulasanini aq jadi malu banget nih mbak, soalnya kalo udah niat buat nabung eh suka bocor sana sini.. ada aja godaannya buat beli bobba hehehe
Hehehe… Yuk mulai lebih baik lagi.
This is a great article. It seems like everyone in Canada and the U.S are in debt because they like to spend beyond their means. I try to live a quiet lifestyle and only purchase things I need. My husband and I discuss our finances frequently, especially with the loss of employment during the pandemic. Being prepared and smart is important for financial stability.
Yupz, Its important to discuss your finances with your patner of life. I hope you have a happy family, happy life with good finances.
Sebaiknya menghindari utang dan berinvestasi pada diri sendiri. Aku suka sama dua tips ini. Ayah saya bilang, orang yang kaya itu bukan orang yang banyak duitnya, tapi orang yang gak berutang. Zaman sekarang makin banyak keluarge berutang ke bank. Punya mobil hasil utang, punya rumah juga utang, punya properti juga utang, bahkan bayar utang dengan utang lagi. Ini konsep yang salah dan bagaimana pun perlu kita luruskan di masyarakat kita sekarang ini.
Betul sekali, kakak. Saya sendiri memang sangat menghindari hutang. Kalau pingin sesuatu yang nggak mendesak dan penting banget ya sebaiknya menunggu sambil menabung. Nah, saat sudah benar-benar mendesak dan kebetulan uangnya juga sudah cukup ya lebih baik dibeli. Begitu. Hehehee…
Aku setuju dengan salah satu point yaitu menghindari berhutang. Membayarnya itu loh kalau tidak disiplin maka akan keteteran sendiri. Tipsnya beguna banget mbak apalagi di saat pandemi ini
Betul. Dan kalau sudah sekali keteteran perkara utang, maka yang lain juga akan kacau. Duh, akan lebih baik jika dihindari. Kalau memang sangat mendesak ya bolehlah. Tapi kudu pintar memilih pihak yang akan diutangi. Jangan asal pilih, meski pun saat ini ada banyak sekali aplikasi yang diutangi. Cemiau…
Mencari usaha sampingan juga boleh nih mbak sebagai alternatif pendapatan. Jaman skrng haru pinter2 nyari peluang ya mbak
Betul sekali. Dengan memiliki usaha sampingan, maka sumber pendapatan akan bertambah. Harapannya bisa menambah tabungan juga. Hehehe…
hahaha iya godaan banget lho itu sms dari pinjol. Mesti kuatkan hati untuk nggak klik link yang diberikan atau chat ke nomor yang tertera.
Rencana keuangan keluarga ini emang penting banget disusun bersama pasangan, biar ada yang mengingatkan kalau salah satunya udah mulai lalai
Nah iya betul. Mana setiap hari mereka nyepam sms begitu ya. Bisa berabe kalau nggak kuat hati. Bisa tergoda euy. Apalagi di tengah kondisi saat ini. Kadang yang inginnya nggak ngutang jadi tergoda.
Aku setuju dengan tidk menambah utang
Bahkan sebaiknya jangan berhutang
Apalagi kalau hanya untuk membeli barang konsumtif, beli karena ingin bukan karena butuh
Dan ya, investasi juga penting
Asal investasinya dengan cara yang baik dan aman
Betul kakak. Sebaiknya juga kita harus belajar investasi. Biar bisa sukses seperti mereka-mereka.
Kalo saya kak, harus mengatur keuangan keluarga untuk jangka panjang dan pendek, serta ada uang darurat hehe. Nah jangka panjang kan bisa uangnya dibeliin tanah, atau investasi kebun untuk nanem tanaman buah dll. Sementara dana darurat ya macem2 ya pas lagi dana kurang bisa ambil tuh misal pas sakit dll. Jangka pendek uang untuk keperluan harian. Begitu sih simpelnya, dan makasih kak sudah kubaca artikelnya sangat berguna sekali dan mengingatkan saya juga.
Nah begini pun nggak masalah, Kak. Setiap kita memiliki cara sendiri dalam mengatur keuangan. Yang penting kita nyaman dan keuangan juga baik. Jadi, begitulah. Hehehe
Memang mengatur keuangan sebaiknya didiskusikan bersama pasangan. Biar punya satu visi. Manatau ada goals keuangan bersama yang ingin dicapai.
Saya sering menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat. Misal, dana saat kita tetiba sakit. Hal tersebut mengeluarkan biaya yang lebih besar dari hari biasa sehingga butuh dana yang siap pakai
Keren banget artikelnya. Dari dulu tau kalau perencanaan keuangan itu PENTING. Huffftt..keluarga saya tidak konsisten menyusun dan merealisasikannya. Hehe… Semoga bisa kembali semangat menyusun keuangan keluarga.. hehe
Bener banget kalau dana darurat sangat diperlukan untuk keperluan tak terduga. Dan juga investasi ini juga penting untuk jangka panjang. Apalagi masa pandemi yang ngga diketahui sampai kapan, kita harus pandai menabung, jangan sampai besar pasak daripada tiang. Yang penting saling terbuka dengan pasangan.
Nah, bener banget nih, menyusun rencana keuangan mesti melibatkan pasangan juga ya Mbak Yuni… zaman now kl gak mencederai istri karena ekonomi, tingkat perceraian meroket gara-gara tidak terbuka soal penghasilan dan pengeluaran.
Nah, menurut saya yang paling penting dari tips di atas adalah investasi untuk diri sendiri, alias investasi leher ke atas. Biasanya, orang malas untuk melakukan ini. Sebab, bagi mereka yang lebih penting adalah yang tampak dari luar, misalnya: HP, rumah, kendaraan, dan yang lainnya. Alhasil, semua itu dikejar, padahal yang dikejar sebenarnya hanyalah gengsi dan dianggap punya status sosial yang tinggi.
Yupz. Padahal kalau kita bisa investasi untuk diri sendiri maka apa yang tampak dari luar akan mengejar dengan sendirinya ya, Kak…
Saya sih masih belum bisa menyusun rencanan keuangan keluarga karena masih belum nikah hehe tapi berkat postingan ini jadi patokan saya untuk bisa survive bersama keluarga
mengatur keuangan emang penting banget ya, harus dipelajari sejak masih muda. udah banyak pernikahan yang berakhir karena masalah keuangan. apalagi kalau sampai terjebk dalam hutang, ngeri.
Kadang akutu mikir mbak, masih lajang gini keuanganku amburadul apalagi pas udah nikah nanti mwkwk. Tapi untung aja sih ada banyak tips dari para senior yang emang kudu aku pelajarin, thanks lho mbak
Menghindari berutang memang point penting dalam rancangan keuangan. Karena utang ini ibarat gali lubang tutup lubang. Sepandai apapun mengatur keuangan, ttwpi masih berutang. Ya gak ada hasilnya.