Cara Memilah Sampah

Cara Memilah Sampah Organik dan Anorganik dari Rumah

Cara memilah sampah rumah tangga biasanya terdiri dari bungkus ciki-ciki, sampah dapur dan lain-lain. Seringnya akan dikumpulkan dalam satu kantong lalu dibuang di tempat pembuangan akhir. Emakku juga melakukannya.

Tapi ternyata, perlakuan seperti itu nggak baik. Bikin para petugas pengelolaan sampah kerepotan dalam pengolahan sampah berikutnya.

Mereka harus mengklasifikasikan sampah-sampah terlebih dulu. Karena setiap klasifikasi sampah punya perlakuan yang berbeda dalam pengelolaannya.

Kalau kupikirkan lagi. Benar juga ya. Kudu ganti mindset dalam ngurusin sampah nih.

Saat kita nggak punya waktu banyak untuk mengolah sampah sendiri. Karena kesibukan atau gaya hidup dan lain sebagainya. Ada baiknya kalau kita membantu para pengelola sampah dengan memilah sampah yang berasal dari rumah kita.

Mudahnya begini, kita bisa mengelompokkan sampah yang berasal dari rumah berdasarkan kelompok berikut ini:

1. Sampah Organik

Contoh Sampah Organik yang Ada
Credit to www.pexels.com/id-id/@sarah-chai/

Jenis sampah ini adalah sampah yang mudah terurai. Atau bisa mengalami pembusukan secara alami. Bahkan tanpa kita harus ngapa-ngapain.

Contoh sampah organik yang ada di rumah seperti sisa makanan, buah dan sayur atau kertas dan tisu.

Pasti nggak asing ya dengan sampah-sampah begini. Karena pasti banyaklah di rumah. Bener nggak?

2. Sampah Anorganik

Beda dengan jenis sampah yang pertama tadi. Jenis sampah anorganik nggak bisa membusuk secara alami.

Sampah ini nggak bisa terurai dengan mudah. Tapi kabar baiknya, sampah ini masih bisa didaur ulang.

Contohnya seperti tas kresek, botol plastik, kaleng, karet dan lain-lain.

3. Limbah B3

Satu jenis sampah yang lain adalah limbah B3. Sampah ini adalah jenis sampah dengan bahan berbahaya dan mengandung racum.

Contohnya tabung gas, elektronik, botol racum nyamuk dan lain-lain.

Kalau di rumahan mungkin nggak terlalu banyak ya. Tapi kadang ada. Makanya, kita tetap harus memilah sampah yang begini.

Kenapa Kita Harus Memilah Sampah?

“Alah. Sampah doang ini. Yang penting ‘kan nggak kita buang sembarangan.”

Mungkin ada kali ya punya pemikiran begini. Tapi, Gengs. Tahu nggak sih? Seandainya kita nggak mengurus sampah dengan baik maka bisa muncul masalah yang besar lho.

Misal nih ya, kalau tempat pembuangan sampahnya berada di kawasan terbuka tanpa ada penanganan yang baik. Maka bisa berakibat terjadi pencemaran tanah. Selanjutnya malah berdampak pada saluran air tanah. Kebayang nggak kalau kita pakai air tanah yang sudah tercemar sampah. Apa nggak serem?

Belum lagi kalau sampahnya ternyata kebuang ke sungai dan laut. Apa nggak jadi pencemaran air laut. Kasihan atuh sama biota laut yang juga pingin hidup bersih.

Jadi kalau ada pertanyaan kenapa harus memilah sampah dengan baik? Maka ada beberapa jawabannya, yaitu:

  1. Kita bisa memanfaatkan sampah yang kita produksi setiap hari. Misal sampah organik untuk kompos. ‘Kan jadi bagus buat lahan.
  2. Bisa mengurangi sampah yang diangkut ke TPA setiap harinya.
  3. Membantu pekerjaan para pengelola sampah. Mereka nggak lagi harus memilah sampah dari rumah-rumah dan langsung bekerja untuk mengelola sampah.

Cara Memilah Sampah Organik dan Anorganik dari Rumah

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Salah satunya dengan cara memilah sampah berdasarkan klasifikasinya, organik dan anorganik.

1. Siapkan 2 Wadah

Pertama-tama, kita perlu menyiapkan 2 buah wadah sampah. Beri label untuk kedua wadah tersebut dengan label organik dan anorganik.

2. Pilah Sampah Berdasarkan Jenisnya

Setelah memiliki dua wadah untuk masing-masing jenis sampah. Maka kita bisa memilah sampah berdasarkan jenisnya. Cek klasifikasi sampah yang sudah tersebut di atas ya.

3. Pastikan Sampah dalam Keadaan Kering

Kita perlu memastikan sampah-sampah tersebut dalam keadaan kering. Biar nggak menimbulkan bau yang nggak sedap gitu lho.

4. Olah atau Kirim Sampah Ke Lembaga Pengolahan Sampah

Begitu sampah sudah terpisahkan. Maka kita bisa mengolah sampah organik menjadi kompos. Sementara kita bisa mendaur-ulang sampah-sampah anorganik menjadi barang-barang yang bermanfaat lain.

Tapi, kalau kita nggak memiliki waktu untuk mengolahnya atau kita nggak bisa. Maka, kita bisa mengirimkan sampah ke lembaga pengolahan sampah.

Tim mereka nggak harus bekerja ekstra untuk memilah sampah. Dan langsung bekerja untuk pengolahan. Lebih praktis dan efisien ‘kan.

Semoga bermanfaat.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *